pembuangan bayi

Hingga saat ini, polisi sudah meminta keterangan dua saksi, yaitu pemilik kolam lele yang pertama kali melihat mayat bayi itu dan tetangga pemilik kolam.

"Kesimpulan sementara medis RSUD Blambangan, tangan kaki bekas sayatan karena tulangnya putusnya rata," ungkap Kanit Reskrim Polsek Tegaldlimo, Ipda Wignyo.

Polisi sempat mencari kedua tangan dan kaki bayi itu dengan menguras kolam lele menggunakan mesin penyedot, namun tidak ditemukan.

"Awalnya saksi menyangka bayi itu boneka," jelas Kanit Reskrim Polsek Tegaldlimo, Ipda Wignyo Asmoro.

Bayi malang itu diletakkan disebuah tas coklat dan diletakkan di box culvert.

YS saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di RS Bhayangkara Tulungagung. Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh tim dokter.

Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono mengatakan, ketakutan terhadap mertua membuat Yenik sampai hati membuang buah hatinya.

Dari pengakuan Yenik kepada polisi, bayi yang ditaruh di dapur rumahnya itu ia lahirkan pada pukul 01.00 Wib atau empat jam sebelumnya.