Polrestabes Surabaya

Eko masih melihat mobilnya terparkir di depan rumahnya. Eko yang kecapekan karena melakukan perjalanan jauh dari luar kota, langsung tertidur pulas.

Kepada penyidik Anjis mengaku terpaksa menjadi pengedar ekstasi karena kebutuhan hidup.

Dari penangkapan Rino, unit Satreskoba Polrestabes Surabaya akhirnya melakukan pengembangan.

Menurut keterangan Kanit PPA Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni, bahwa orangtua korban terlihat kaget sekaligus tak percaya.

Saat diperiksa, korban mengaku uang hasil melayani para pria hidung belang tersebut digunakan untuk membeli pakaian dan pulsa.

Karena melihat mayat mengambang, dia langsung berteriak. Teriakan Puji membuat warga sekitar semburat menuju pinggir sungai.

Sebelum digerebek, Mutamtam sempat menawarkan tubuh korban kepada 4 pria sekaligus.

Dalam prakteknya, Mutamtam mencari korban di media sosial. Sasarannya adalah gadis yang menyertakan nomor telepon pada Facebboknya.