jatimnow.com - Teka-teki penyebab tewasnya Ardio Wilian Oktaviano (12), akhirnya terkuak, setelah hampir satu bulan. Hal itu terungkap setelah Tim Satreskrim Polres Mojokerto Kota menerima hasil autopsi.
"Hasilnya ada unsur kekerasan yang memperkuat (bahwa korban) bukan meninggal biasa. Intinya bahwa meninggalnya bukan meninggal wajar. Salah satunya adalah benturan di kepala sesuai dengan temuan di kepala," kata Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Bogiek Sugiyarto, Senin (24/2/2020).
Selain fakta itu, lanjut Bogiek, Tim Satreskrim Polres Mojokerto Kota juga sudah memeriksa sebanyak 17 orang. Mulai dari teman dan keluarga korban hingga sejumlah saksi di lokasi penemuan.
Baca juga: Ardio Dibunuh Kakak Beradik, Dendam Jadi Pemicu
Baca juga:
- Mayat Remaja Ditemukan di Bawah Jembatan Alas Kemlagi Mojokerto
- Remaja yang Mayatnya Ditemukan di Kemlagi Mojokerto itu Bernama Ardio
- Polisi Selidiki Penyebab Luka pada Mayat Ardio
- Cerita Sebelum Ardio Ditemukan Tewas di Kemlagi Mojokerto
- Ardio Ditemukan Tewas di Kemlagi Mojokerto, Polisi Periksa Tiga Orang
"Semua orang yang berkaitan kami periksa," tegas Bogiek.
Baca juga: Pembunuh Ardio Ditangkap!
Mantan Kapolres Poso ini menambahkan, timnya juga sudah berhasil mengidentifikasi ciri-ciri pelaku pembunuhan terhadap bocah asal Desa Ketemasdungus, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto itu.
"Ciri-ciri sudah ada, sketsa wajah juga sudah kami kantongi," bebernya.
Baca juga: Beredar Foto Jenazah Ardio Tak Utuh, Polisi: Itu Berita Bohong!
Mayat Ardio ditemukan di bawah Jembatan Gumul alas jati Desa Mojorejo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto pada Kamis (30/1/2020). Banyak spekulasi muncul atas tewasnya korban, mulai dari penculikan hingga kekerasan seksual.
Sehari-hari sebelum ditemukan tewas, Ardio dirawat oleh Miskah (55), neneknya, setelah kedua orangtuanya bercerai dan masing-masing sudah menikah.