Pixel Codejatimnow.com

Pencarian Pendaki yang Hilang di Gunung Lawu Disetop

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Basarnas SAr resmi menutup pencarian survivor di Gunung Lawu
Basarnas SAr resmi menutup pencarian survivor di Gunung Lawu

jatimnow.com - Operasi SAR pencarian Alvi Kurniawan (20) pendaki yang hilang (survivor) di Gunung Lawu, resmi ditutup oleh Basarnas SAR Surakarta, Selasa (8/1/2019) malam, pukul 21.00 Wib.

"Tadi malam sudah resmi kami tutup. Kami sudah berusaha sepekan ini," kata Humas Basarnas SAR Surakarta, Yohan Tri Anggoro kepada jatimnow.com, Rabu (9/1/2019) pagi.

Ia mengatakan, semenjak Alvi Kurniawan warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dinyatakan hilang, awal tahun pada Rabu (1/1) lalu, tidak kurang 250 personel SAR diturunkan untuk melakukan pencarian.

"Kami sudah melakukan banyak metode dan cara," ujarnya.

Baca juga:  

Yohan menyebutkan, pencarian dimulai dari survivor terakhir terlihat, sampai ke berbagai titik yang dicurigai dan diyakini dilewati atau dituju oleh Alvi.

Ia menyebutkan seperti di seputaran Pasar Dieng, Kamanditan, Kayangan, Hargopuroao, Sendang Kemulayan, Puncak Tiking, Sendang Macan, Gupak Menjangan, Mbok Yem, sisi selatan arah Jogorogo, Ondo Rante, Kusuma, Sendang Drajat, Bulak Peperangan dan Hutan Lumut.

Baca juga:
Kebakaran Gunung Lawu Makin Meluas, BPBD Jatim-Jateng Bentuk Satgas Lintas Provinsi

"Kami juga sudah melakukan pencarian dijalur pendakian maupun non pendakian," urai Yohan.

Namun sayangnya, semua tim gabungan tidak menemukan titik terang dan tanda-tanda keberadaan Alvi. Namun Yohan menegaskan, pencarian tetap dilakukan dengan cara pemantauan.

"Kami minta maaf kepada keluarga belum bisa menemukan. Tetap kami lanjutkan tetapi dengan cara pemantauan," pungkasnya.

Baca juga:
Wisata Petik Strawberry Beromset Jutaan Rupiah Perhari Selama Libur Lebaran

 

 

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.