Pixel Codejatimnow.com

Dinkes Ponorogo Klaim Tiga Orang Tewas Akibat Demam Berdarah

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Desy Kristiani, menunjukkan foto Eko, suaminya yang menjadi korban meninggal dunia karena demam berdarah di Ponorogo beberapa waktu lalu
Desy Kristiani, menunjukkan foto Eko, suaminya yang menjadi korban meninggal dunia karena demam berdarah di Ponorogo beberapa waktu lalu

jatimnow.com - Demam Berdarah Dengaue (DBD) di Ponorogo pada Januari 2019 mulai mewabah. Hingga Senin (28/1/2019), ratusan pasien dirawat di beberapa rumah sakit.

Data yang dihimpun jatimnow.com, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono selama Januari 2018 terdapat 170 pasien yang dirawat inap. Data tersebut meningkat dibanding Desember 2018 yang hanya 53 pasien. Sementara untuk pasien DBD yang meninggal dunia di rumah sakit ini, tercatat 5 orang.

"Sampai hari ini saja sudah 179 pasien. Desember hanya 53 pasien," sebut Kasie Pelayanan Medik RSUD dr Harjono, Siti Nurfaidah, Senin (28/1/2019).

Untuk di Rumah Sakit Umum Aisyah (RSUA), pasien yang dirawat karena DBD ada 216 pasien.

"Kalau di rumah sakit kami ada 216 orang DBD," beber Humas RSUA, drg Enti Isnarni terpisah.

Sementara di rumah sakit umum Darmayu, sampai Selasa (8/1/2019) ada 42 pasien yang terkena DBD.

"Data yang diinput masih sampai tanggal 8. Selanjutnya belum diinput. Dan masih banyak yang belum diinput," terang Humas RS Darmayu, Renny.

Baca juga:
Pasien DBD Meninggal di Tulungagung Tembus 10 Orang, Ini Dalih Dinkes

Baca juga:  

Sementara dari data yang didapatkan jatimnow.com, ada 7 orang meninggal dunia. Dengan rincian 4 anak-anak dan 3 dewasa.

Dari 7 penderita DBD yang meninggal dunia itu, 2 orang warga Desa Wringinanom, Sambit; 1 orang warga Desa Kupuk Bungkal; 1 orang warga Desa Manuk, Siman; 2 orang warga Desa Singkil, Balong serta 1 orang warga Kelurahan Mangkujayan.

Baca juga:
Sebaran Kasus DBD di Kabupaten Kediri, Ini 3 Wilayah Tertinggi

Sementara Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo Dr. Yayuk Dwiwahyuni mengaku jika data di Dinkes hanya 172 pasien, baik itu anak-anak maupun dewasa. Untuk yang meninggal ada 3 warga.

"Data di kami yang murni DBD hanya 172 pasien. Kemungkinan mereka yang dirawat di rumah sakit lebih dari 172 pasien, tidak positif DBD hanya gejala saja," ungkapnya.

"Bukan karena DB, tapi karena ada penyakit lain yang menyertai. Lebih jelasnya ke rumah sakit. Januari ada 172 penderita, anak-anak dan dewasa. Kalau sepintas paling tinggi di Pandit. Yang sudah meninggal ada 3 orang. Hanya 3 orang," tegasnya.