Pixel Codejatimnow.com

Nasib Tuman di Tengah Viral Meme Tuman

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Moch Rois
Tuman, 61, warga Dusun Doyong Selatan, Desa Kenduruan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.
Tuman, 61, warga Dusun Doyong Selatan, Desa Kenduruan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.

jatimnow.com - Viralnya meme 'tuman' di dunia maya, membuat warga Pasuruan yang mempunyai nama serupa (Tuman), pun jadi perbincangan publik.

Salah satunya adalah Tuman, 61, warga Dusun Doyong Selatan, Desa Kenduruan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.

Anehnya, Pak Tuman ini baru tau namanya dijadikan bahan komedi gambar (meme).

"Saya awalnya heran, kenapa kemarin malam waktu di warung, banyak orang nyeples (memukul) saya, sambil bilang 'Tuman'. Saya ya kaget. Kok tiba tiba tiba nyeples. Ya jangan gitu," ucap Tuman, Minggu (17/03/2019).

Kalau KTP-nya yang tersebar di jagat dunia maya, itu diketahui dari anaknya tiga hari yang lalu.

Setelah diselidiki oleh Pak Tuman, orang yang memviralkan KTP-nya tanpa ijin adalah Hasanudin, seorang perangkat desa setempat.

Baca juga:
Viral, Pemotor Pukul Mobil Pakai Batu Gegara Terserempet di Malang



"Awalnya saya ya marah. Saya gak punya salah kok dibegitukan. Kok KTP saya dimasukan HP. Padahal saya gak tau itu Pe Hapean (HP)," jelasnya dengan logat medok bahasa Madura.

"Tidak ada niatan sedikitpun dihati saya. Kok bisa ya jadi seperti ini," sambungnya.

Setelah jatimnow.com menunjukan gambar dan membacakan dialog meme tuman yang diunggah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Pak Tuman pun tersenyum.

"Kalau dibuat yang baik-baik ya saya gak papa. Saya ini petani totok (tulen). Gak ngerti apa-apa. Sehari-hari saya ya gini. Buruh tani dan jadi juru kunci makam desa," ungkap bapak tiga anak ini.

Meski begitu, Tuman mengaku tetap bangga dengan nama pemberian orang tuanya. Meski saat ini viral dan jadi bahan olok-olok rekanya.

Tuman sendiri adalah Bahasa Jawa dan sudah diserap menjadi Bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Tuman mengandung arti gemar atau menjadi biasa (suka, gemar dan sebagainya) sesudah merasai senangnya, enaknya dan sebagainya.

Baca juga:
Kondang Kusumaning Ayu Viral di Media Sosial, Ini Profilnya