Pixel Codejatimnow.com

Tidak Hanya Wartawan jatimnow Jadi Korban Oknum Polisi di GBT

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Arry Saputra
Sejumlah polisi saat menghalau bonek tak bertikat di GBT, Selasa (9/4/2019)
Sejumlah polisi saat menghalau bonek tak bertikat di GBT, Selasa (9/4/2019)

jatimnow.com - Intimidasi yang dilakukan oknum polisi dengan memaksa wartawan agar menghapus file video dan foto liputan, ternyata tidak hanya menimpa Fajar Mujianto, Wartawan jatimnow.com. Wartawan Suara Surabaya Media, Anggi Widya Permani juga mendapat perlakuan serupa.

Anggi saat itu mendapat tugas kantor untuk meliput Leg Pertama Laga Final Piala Presiden 2019 antara Persebaya dan Arema FC yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (9/4/2019).

Anggi menceritakan, saat merekam penertiban tersebut, salah satu oknum polisi yang tidak diketahui namanya berteriak meminta Anggi untuk tidak merekam kejadian saat itu.

"Mbak, mbak nggak boleh. Nggak boleh ngerekam, ayo dihapus," kata Anggi menirukan perkataan oknum polisi itu.

Baca juga:  Liput Pengusiran Bonek Tak Bertiket, Jurnalis ini Dipaksa Hapus Video

Baca juga:
Jurnalis Madiun Gelar Aksi Teatrikal Desak Usut Pelaku Kekerasan ke Nurhadi

Anggi pun berhenti melakukan perekaman dan menjelaskan kepada oknum polisi itu. Meski telah menjelaskan kalau dia adalah jurnalis dan menunjukkan kartu pers, oknum polisi tersebut masih memaksa merampas handphone Anggi.

"Saya sudah jelaskan kalau saya jurnalis, sudah saya tunjukkan kartu pers juga, tapi tetap file foto dan video liputan saya dihapus sama polisinya," ujarnya saat dikonfirmasi jatimnow.com, Rabu (10/4/2019).

Baca juga:
Kata Kapolrestabes Surabaya Soal Intimidasi Oknum Polisi ke Wartawan

Kini Anggi telah membuat laporan kronologi kejadian untuk ditindak lanjuti. Ia pun berharap agar kejadian serupa tak terulang kepada dirinya dan jurnalis lainnya saat melakukan peliputan.

"Saya sudah buat laporan kronologi kejadian untuk manajer di kantor dan AJI (Aliansi Jurnalis Independen) supaya bisa ditindak lanjuti. Harapan saya kejadian seperti itu tidak terulang lagi ke saya dan jurnalis lainnya," tutupnya.