Pixel Code jatimnow.com

Gali Tanah, Warga Temukan Situs Kerajaan Majapahit di Jombang

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Achmad Supriyadi
Situs peninggalan Majapahit yang ditemukan di Jombang
Situs peninggalan Majapahit yang ditemukan di Jombang

jatimnow.com - Sebuah situs dari batu bata yang diduga berasal dari zaman Kerajaan Majapahit ditemukan oleh penggali pasir di Dusun Kedaton, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Situs kuno itu ditemukan pertama kali oleh Suwandi (49) di sawah Muhaimin yang dijadikan untuk penggalian pasir dan uruk.

"Saya menemukan waktu gali pasir. Waktu saya temukan bentuknya seperti tembok," katanya, Selasa (25/6/2019).

Situs yang mirip dinding bangunan itu terkubur di tanah di kedalaman 1 meter dengan tinggi 60 sentimeter. Diameter batu bata merah kuno itu panjang 31 sentimeter, lebar 21 dan ketebalan 5 sentimeter.

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur yang mendapat kabar penemuan situs di Jombang tersebut langsung meninjau ke lokasi penemuan.

Arkeolog BPCB, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan ada 11 susun batu bata merah dengan tinggi 60 sentimeter yang memanjang dari barat ke timur dan menduga ada kaitannya dengan penemuan situs di Desa Sugihwaras.

Baca juga:
Penemuan Batu Bata Kuno Diduga Struktur Candi di Sawah, Hebohkan Warga Lamongan

"Tahun 2016 akhir juga ditemukan situs, berupa bata kuno yang memanjang seperti dinding," katanya.

Ia menduga situs di Sugihwaras dan Kedaton merupakan pemukiman di jaman Kerajaan Majapahit karena melihat batu bata kuno sama seperti di beberapa bangunan peninggalan Majapahit di Mojokerto.

Wicaksono berharap agar Bupati Jombang berperan aktif ikut melestarikan peninggalan sejarah ini dan segera menghentikan penggalian pasir. Dirinya juga akan mendaftarkan penemuan di Kedaton sebagai cagar budaya.

Baca juga:
Penemuan Situs Kuno di Areal Tambang Galian C Banyuwangi

"Temuan ini segera kami laporkan ke pimpinan BPCB. Pemkab Jombang harusnya merekomendasikan dan kebijakan penghentian kegiatan agar tidak merusak situs," pungkasnya.