Pixel Codejatimnow.com

7 Negara Ikut Festival Topeng dan Folklor Internasional di Ponorogo

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Festival Topeng dan Folklor Internasional (FTFI) 2019
Festival Topeng dan Folklor Internasional (FTFI) 2019

jatimnow.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akan punya gawe besar selain rentetan event tahunan Grebeg Suro 2019. Hajatan tersebut adalah Festival Topeng dan Folklor Internasional (FTFI) 2019 yang akan digelar 27-30 Juli mendatang.

Sedikitnya ada tujuh negara yang diundang menjadi delegasi tamu sekaligus penyaji di festival tersebut.

Diantaranya, Sooyoung Yaryu (Korsel), Folklore Ensemble Kopaniciar (Slovakia), Arts and Culture Association Timor Furak (Timor Leste), Nurafshon Folk Dance Group (Uzbekistan), Grupo Folk Alianza (Meksiko), Razdolie (Rusia), Fuego Morlaco (Ekuador).

"Total 151 penampil dari 7 negara. Jadwal penampilan mulai 27 Juli," kata Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata (Dispar) Ponorogo Bambang Wibisono, Selasa (16/7/2019)

Rencananya, lanjut Bambang, ketujuh delegasi dijadwalkan tiba di Bumi Reog pada 26 Juli. Keesokan harinya, para delegasi diajak menanam pohon di Taman Hayati. Dan pada sore hari, ketujuh delegasi plus para penampil lokal akan turun ke jalan, tampil dalam parade. Mulai dari Hotel Gajah Mada (Jalan Gajah Mada) hingga Paseban Alun-Alun Ponorogo.

Di pusat kota nantinya akan ada penampilan dari penari 7 negara ini. Direncanakan pula mereka akan kembali tampil pada 28 Juli, di panggung utama di alun-alun.

Baca juga:
Bupati Ponorogo Batalkan Uji Coba Jalan Searah di Segi 8 Emas, Sebabnya?

Sejumlah pementasan juga akan digelar sampai 30 Juli mendatang. Di sela itu, kata Bambang, para delegasi juga akan mengisi workshop bersama perajin dan penampil lokal.

Sedangkan dari Indonesia pihak Dispar Ponorogo telah berkomunikasi dengan Pemkab Sampang, Madura, Malang, dan Jogja.

Menurutnya, FTFI punya tujuan untuk menstimulus industri topeng di Bumi Reog. Juga menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap kesenian topeng dan folklor. Reog Ponorogo sudah kondang di masyarakat internasional.

Baca juga:
Mitos Gunung Pegat Ponorogo, Calon Pengantin Ada yang Berani Melanggar?

"Bahkan oleh warga Taiwan, Reog Ponorogo ini disebut sebagai kesenian topeng terbesar di dunia. Kami harapkan, FTFI bisa menjadi stimulus bagi masyarakat untuk terus berkreasi secara positif," pungkasnya.

 

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.