Pixel Code jatimnow.com

Maju Jadi Ketua Kadin Surabaya, Ini Visi Misi Ali Affandi

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Farizal Tito
Alif Affandi maju mencalonkan diri jadi Ketua Umum Kadin Surabaya
Alif Affandi maju mencalonkan diri jadi Ketua Umum Kadin Surabaya

jatimnow.com – Mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur, Ali Affandi maju menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya. 

Mengusung visi "Menjadikan Kadin sebagai wakil kepentingan dunia usaha untuk meningkatkan perekonomian Surabaya yang berkelanjutan serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat", pria yang akrab dipanggil Andi ini juga akan mengusung 9 misi.

Yaitu kemitraan strategis dengan pemerintah untuk memajukan dunia usaha, peningkatan investasi dan ekspor serta pemajuan teknologi dunia usaha, pengembangan SDM melalui kolaborasi dengan lembaga pendidikan, serta memfasilitasi generasi muda untuk melahirkan startup unggulan dan sektor ekonomi kreatif dengan inovasi dan teknologi terkini.

Menurutnya, visi dan misi yang dibuatnya itu berseiring dengan Kota Surabaya sebagai kota bersejarah. Di masa lalu, Surabaya adalah wilayah pelabuhan dan sentra perdagangan yang menjadi tempat bertemunya para saudagar dari berbagai penjuru.

Kini, Surabaya adalah kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta.

"Di masa depan, Surabaya harus tetap menjadi kota berdaya saing global diiringi dengan tumbuh kembangnya UMKM, startup, dan kualitas SDM. Tentu harus tetap memperhatikan daya dukung lingkungan. Itulah tugas kita bersama, termasuk Kadin Surabaya," katanya kepada wartawan, Rabu (7/8/2019).

Selama ini, sambung Andi, perekonomian Surabaya bergerak dengan baik. Pertumbuhan ekonomi Surabaya selalu di atas rata-rata Jawa Timur dan nasional.

Misalnya, pada 2018, ekonomi Surabaya tumbuh 6,19 persen sedangkan Jatim 5,5 persen dan nasional 5,17 persen. Tren ini perlu ditingkatkan melalui penggalian potensi yang belum sepenuhnya dioptimalkan.

Meski sudah relatif baik, imbuh Andi, Surabaya tetap menghadapi tantangan yang tidak ringan. Misalnya, peningkatan angkatan kerja yang belum diimbangi lapangan kerja baru, sehingga menimbulkan pengangguran. Angkatan kerja di Surabaya naik dari 1,49 juta pada 2017 menjadi 2,26 juta pada 2018.

"Selain faktor demografi, kenaikan angkatan kerja salah satunya didorong muhibah pekerja luar kota. Tingkat pengangguran terbuka merambat naik, dan itu harus diantisipasi dengan menginklusifkan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Baca juga:
Inspirasi Ali Affandi untuk Pemuda: Setiap Pemimpin adalah Pencerita

Selain itu, kata Andi. Masih juga terdapat sejumlah potensi yang bisa dimaksimalkan antara lain pariwisata dan sektor MICE yang terbukti cepat menggerakkan perekonomian.

"Pariwisata dan MICE dikenal sebagai sektor inklusif, termasuk untuk turunannya seperti UMKM souvenir, makanan, dan sejenisnya. Itu perlu menjadi perhatian, apalagi Surabaya adalah pintu gerbang utama wisatawan mancanegara di Jatim," paparnya.

Untuk pencalonan sebagai ketua Kadin Surabaya, Andi mengusung lima kunci, yaitu changemakers, MICE, tourism, trading, dan economic hub.

"MICE, tourism, trading, dan economic hub adalah pilar ekonomi Surabaya yang digerakkan mulai UMKM sampai industri besar. Nah itu semua harus dikerangkai dengan inovasi, kita menjadi changemakers untuk terus maju, tidak berpuas diri dari kemajuan yang sudah diraih saat ini," jelasnya.

"Kami juga menjalakan misi untuk menyiapkan sumber pendanaan murah bagi pelaku usaha skala kecil, mendorong terwujudnya Surabaya sebagai destinasi wisata dan MICE internasional, dan yang tidak kalah penting adalah mengawal terwujudnya dunia usaha yang ramah lingkungan," imbuhnya.

Baca juga:
Kadin Indonesia Promosikan Kemajuan Industri Transportasi dan Logistik di Pameran Terbesar Dunia

Saat ini dukungan kepada Andi itu muncul dari sejumlah asosiasi dunia usaha yang tergabung di Kadin.

"Ada banyak asosiasi dunia usaha yang mendukung, jadi kita akan bersama-sama memperkuat Kadin sebagai alat untuk mengakselerasi ekonomi Surabaya," tukasnya.