Pixel Codejatimnow.com

Rencana Penyerangan Geng All Star Surabaya ke Markas Jawara Digagalkan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
17 anak anggota Geng All Star Surabaya diamankan menyusul rencana penyerangan mereka ke markas Geng Jawara
17 anak anggota Geng All Star Surabaya diamankan menyusul rencana penyerangan mereka ke markas Geng Jawara

jatimnow.com - Aksi puluhan remaja anggota Geng All Star Surabaya yang hendak menyerang Geng Jawara Kampung digagalkan polisi. Dari puluhan remaja itu, 17 di antaranya berhasil diamankan.

Aksi Geng All Star Surabaya itu digagalkan Satreskrim Polrestabes Surabaya pada Minggu (13/10/2019) dinihari. Mereka dikepung di Taman Mundu, Tambaksari, Surabaya yang diketahui sebagai titik kumpul utama Geng All Star Surabaya.

Pengepungan itu melibatkan puluhan personel Satreskrim Polrestabes Surabaya sejumlah anggota Polsek Tambaksari, dipimpin Kasatreskrim AKBP Sudamiran. Setelah dikepung, 17 anak berhasil diamankan, beberapa di antaranya berhasil meloloskan diri.

Baca juga:  

"Rencana penyerangan itu terendus patroli siber yang dilakukan Polrestabes Surabaya," kata Sudamiran di lokasi pengepungan.

Dari patroli siber itu diketahui bahwa Geng All Star Surabaya tersebut hendak menyerang ke Simo Pomahan Gang 0, yang diketahui sebagai titik kumpul atau markas Geng Jawara Kampung. Para anggota Geng All Star Surabaya itu sepakat berkumpul di Taman Mundu.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran menginterogasi para anggota Geng All Star Surabaya yang diamankan di Taman Mundu, TambaksariKasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran menginterogasi para anggota Geng All Star Surabaya yang diamankan di Taman Mundu, Tambaksari

"Sebelum terjadi, upaya pencegahan kami lakukan. Alhamdulillah kami bisa amankan 17 anak anggota (Geng) All Star," bebernya.

Baca juga:
Cerita Perseteruan Kelompok Geng di Surabaya Akibatkan 1 Remaja Kritis

Dari 17 anak yang diamankan, 15 di antaranya adalah laki-laki dan 2 perempuan. Selain itu, ada sejumlah barang bukti handphone, gesper atau ikat pinggang yang diduga digunakan sebagai salah satu senjata saat tawuran.

"Dari 17 anak itu kami temukan pelajar SD hingga SMP," ujar Sudamiran.

Setelah diamankan, di Taman Mundu juga, mereka didata. Setelah pendataan selesai, mereka diangkut ke Mapolrestabes Surabaya beserta motor-motor yang mereka bawa.

"Yang pasti, dari 17 anak itu, dua di antaranya merupakan admin grup Geng All Star. Ini yang nanti akan kami dalami keterangannya," tegasnya.

Baca juga:
Dikeroyok hingga Dibacok Kelompok Geng di Surabaya, Satu Remaja Kritis

Menurutnya, keterangan kedua admin grup Geng All Star itu sangat penting untuk mengular siapa saja anggota geng ini. Juga untuk mengetahui, siapa sebenarnya otak di balik geng tersebut, bahkan siapa yang menggerakkan.

"Admin-admin itulah yang bisa didefinisikan sebagai ketua. Nantinya akan kita lakukan penyelidikan, siapa di balik geng ini. Kemudian kita lakukan pembinaan karena mereka anakk-anak," papar Sudamiran.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Risma, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho dan TNI sempat mengumpulkan 65 pelajar yang tergabung dalam dua geng yang berseteru tersebut. Meski saat itu sudah ada titik perdamaian. Namun kabar perdamaian itu rupanya memunculkan pro dan kotra antar anggota geng tersebut.

"Dari hasil penyelidikan, jumlah anggota kedua geng ini jumlahnya ribuan. Tidak hanya dari Surabaya, melainkan dari luar juga masuk dalam bagiannya," tandasnya.