Pixel Codejatimnow.com

Satu Heli Water Bombing akan Bantu Padamkan Api di Gunung Ringgit

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Moch Rois
Kebakaran di Gunung Ringgit/ foto: IG @JendelaLangit
Kebakaran di Gunung Ringgit/ foto: IG @JendelaLangit

jatimnow.com - Kebakaran di lereng Gunung Ringgit direncanakan akan dilakukan pemadaman menggunakan helikopter dengan bom air (water bombing), Selasa (15/10/2019).

Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo telah memetakan wilayah titik api yang akan dilakukan water bombing oleh helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Gunung Ringgit.

Baca juga: 

Kepala UPT Tahura R Soerjo, Ahmad Wahyudi mengatakan helikopter dengan water bombing tersebut sekitar pukul 11.00 Wib akan mendarat di Bandara Abdul Rachman Saleh, Kabupaten Malang.

"Leadernya nanti BPBD Provinsi Jawa Timur. Jadi, kami hanya memetakan wilayah mana saja yang akan di water bombing menggunakan satu helikopter," kata Ahmad Wahyudi.

Baca juga:
Digelontor Rp250 Juta, BPBD Ponorogo Atasi Kekeringan dan Karhutla

Sementara itu, Kasie KPPH Malang Tahura R. Soerjo, Dedi Hadiana mengatakan hingga saat ini masih ada 2 titik api yang terpantau. Kebakaran paling besar terpantau di Blok Putuk Dali dan Garotan.

"Titik api dimungkinkan bisa bertambah menjelang pukul 9.00 Wib nanti sampai siang, karena angin mulai berhembus kencang. Bara api yang ada di jurang ataupun di dalam tanah berpotensi akan menimbulkan api yang bisa menjalar," katanya.

Sampai saat ini, pemadaman api di jurang-jurang di kemiringan 45 derajat di lereng Gunung Ringgit hanya dimungkinkan menggunakan alat manual. Spot sulit itulah yang direncanakan oleh Tahura untuk dilakukan water bombing.

Baca juga:
Bupati Lumajang Koordinasi dengan BNPB Tangani 18 Infrastruktur Rusak Imbas Lahar Dingin Semeru

Kebakaran di Gunung Ringgit menyebabkan seorang relawan terluka, dan munculnya 3 ekor macan di kawasan Blok Indrokilo, pada Selasa (14/10/2019). 

Sebelumnya, kebakaran yang terjadi sejak Jumat (11/10/2019) lalu itu ada di tiga titik api yaitu di Blok Hutan Pamitra, Petung Wulung dan Jalur Indokilo.