Pixel Codejatimnow.com

Selidiki Ambruknya Atap SDN di Kota Pasuruan, Polisi Periksa 10 Saksi

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Moch Rois
Polisi mendatangi lokasi SDN Gentong Kota Pasuruan yang atapnya ambruk
Polisi mendatangi lokasi SDN Gentong Kota Pasuruan yang atapnya ambruk

jatimnow.com - Satreskrim Polres Pasuruan Kota yang menyelidi kasus ambruknya atap empat ruangan kelas SDN Gentong telah memeriksa 10 saksi.

Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, AKP Slamet Santoso mengatakan kesepuluh saksi tersebut adalah orang-orang yang mengetahui tentang pengerjaan renovasi 4 ruang kelas tersebut.

Baca juga:  

"Saat ini masih ada 10 saksi yang kami periksa. Semuanya berhubungan dengan proyek tersebut," kata AKP Slamet saat dihubungi jatimnow.com, Rabu (6/11/2019).

Dari hasil penyelidikan, diketahui jika proyek renovasi atap ruangan kelas yang ambruk tersebut bukanlah proyek yang ditenderkan. Namun pengerjaan proyek tersebut adalah proyek swakelola.

"Ini kan proyek swakelola jadi penyelidikannya masih panjang," ujarnya.

Ia meneruskan, pihaknya menemukan keterangan tambahan baru jika renovasi atap kelas yang ambruk ini dikerjakan pada tahun 2012.

Baca juga:
Atap Pendopo Desa di Pasuruan Ambruk, DPRD hingga Inspektorat Turun Tangan

Temuan tersebut berbeda dengan keterangan Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Agus Sudaryatno yang sebelumnya mengatakan jika renovasi atap ruang kelas yang ambruk dilakukan pada 2017.

"Namanya juga ini masih penyelidikan," pungkasnya.

Atap bangunan kelas II B, II A, V B, V A, SDN Gentong Kota Pasuruan ambruk dan menimpa guru dan murid yang sedang beraktifitas di dalam kelas sekitar pukul 08.15 Wib, Selasa (5/11/2019).

Baca juga:
Atap Gedung Aula Kelurahan Jrebeng Lor Kota Probolinggo Ambruk, Dibangun 2022

Ambruknya atap sekolah ini menyebabkan dua orang tewas yaitu Irza Almira (8), murid kelas 2B asal Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo dan seorang guru yang saat itu berada di kelas 5A, Sevina Arsy Wijaya (19), warga Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.

Selain menyebabkan dua korban tewas, kejadian ini juga mengakibatkan 11 murid SDN Gentong Kota Pasuruan mengalami luka-luka dan 2 siswa diantaranya mengalami patah tulang.