Pixel Code jatimnow.com

Kasus Ambruknya Atap SDN Gentong, Labfor Telah Uji Material Bangunan

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Jajeli Rois Moch Rois
Ketua DPRD Pasuruan melihat ambruknya atap SDN Gentong
Ketua DPRD Pasuruan melihat ambruknya atap SDN Gentong

jatimnow.com - Laboratorium Forensik atau Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya di Polda Jatim telah menguji sampel material dari kasus ambruknya atap empat ruangan kelas SDN Gentong, Kota Pasuruan.

"Hasil labfor sudah, tapi belum bisa kami sampaikan ke publik karena masih untuk konsumsi penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada wartawan di Mapolda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Rabu (6/11/2019).

Baca juga:  

Menurutnya, memang ada hal-hal yang ditemukan mencolok di kasus ambruknya atap sekolah. Dari hasil temuan di tempat kejadian perkara (TKP), fakta-faktanya dapat menjurus ke unsur kesengajaan atau kelalaian yang mengakibatkan korban meninggal dunia, luka berat dan luka ringan.

"Sekali lagi, kami mohon maaf karena belum bisa kami buka. Besok, masih ada olah TKP lanjutan berkaitan dengan locus delicti untuk penyelidikan," terangnya.

Polres Pasuruan Kota kata Barung, juga akan mencari alat bukti seperti Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan di sekolahan tersebut.

"RAB-nya belum kita dapatkan. Tapi secara riil, (material bangunan yang ambruk) sudah diperiksa labfor," jelasnya.

Baca juga:
Atap Sekolah di Probolinggo Ambruk Usai Diguyur Hujan Deras

Sementara itu, DPRD Kota Pasuruan akan memanggil Sekretaris Daerah dan Inspektorat Pemerintah Kota Pasuruan.

"Besok akan kita akan panggil Pak Sekda, OPD terkait termasuk Inspektorat, untuk menindaklanjuti apa yang harus kita lakukan nantinya (pasca insiden atap ambruk)," kata Ketua DPRD Kota Pasuruan, Ismail Marzuki Hasan.

Untuk perencanaan kapan dibangunnya kembali atap 4 ruangan kelas yang ambruk, hal tersebut diyakinkan Ismail juga akan dilakukan pembahasannya.

Baca juga:
Atap 2 Kelas SDN Ngadiluwih Bojonegoro Ambruk, Dinas Pendidikan Slow Respons?

"Proses percepatan pembangunannya apakah lewat lelang atau seperti apa, kita bahas besok," ungkapnya

Sampai saat ini dirinya tidak mengerti sumber alokasi dana renovasi atap ruangan kelas ini bersumber dari mana, dan dibangun pada tahun berapa. Atas dasar itulah DPR akan memanggil semua pihak OPD terkait.

"Saya belum tau, makanya saya panggil besok. Untuk tahun dibangunnya juga simpang siur. Ada yang bilang 2017, ada yang 2012," tukasnya.

Sebelumnya, atap bangunan kelas II B, II A, V B, V A, SDN Gentong Kota Pasuruan ambruk dan menimpa guru dan murid yang sedang beraktifitas di dalam kelas sekitar pukul 08.15 Wib, Selasa (5/11/2019).
 
Ambruknya atap sekolah ini menyebabkan dua orang tewas yaitu Irza Almira (8), murid kelas 2B dan seorang guru yang saat itu berada di kelas 5A, Sevina Arsy Wijaya (19).

Selain menyebabkan dua korban tewas, kejadian ini juga mengakibatkan 11 murid SDN Gentong Kota Pasuruan mengalami luka-luka dan 2 siswa diantaranya mengalami patah tulang.