Pixel Codejatimnow.com

Usia Senja Masih Jualan, Mbah Hawati Tidak Tersentuh Pemerintah?

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Fajar Mujianto
Mbah Hawati di rumahnya di kawasan Ngagel Surabaya/ foto: Fajar Mujianto-jatimnow.com
Mbah Hawati di rumahnya di kawasan Ngagel Surabaya/ foto: Fajar Mujianto-jatimnow.com

jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya selama ini dikenal peduli dengan penduduk lanjut usia (lansia).

Melalui Dinas Sosial (Dinsos), Pemkot Surabaya memberikan bantuan permakanan bagi lansia yang ada di Kota Pahlawan.

Baca juga: 

Namun Mbah Hawati (65) bukan tanpa sebab luput dari sentuhan Pemkot Surabaya. Mbah Hawati selama ini tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

"Saya memang tidak punya KTP (Surabaya) dan asli Madura," kata Mbah Hawati saat ditemui jatimnow.com di rumahnya di kawasan Ngagel Surabaya, Kamis (14/11/2019).

Lansia bersatus janda ini mengakui jika dirinya mendapat penghasilan dari usahanya berjualan makanan dengan mendorong gerobak selama 25 tahun.

Baca juga:
Video: Pedagang Keliling Mbah Hawati Menuai Simpati

Selama berjualan aneka gorengan, kacang dan kerupuk, Mbah Hawati mengaku jika dirinya sering mendapat bantuan.

"Diberi uang oleh pengendara yang lewat saat saya dorong gerobak. Terkadang para pembeli memberikan uang kembalian untuk saya," ujarnya.

Selain mendapat pemberian dari pelanggan dan warga, ia mengaku juga pernah menerima bantuan oleh sekelompok mahasiswa sembako hingga uang.

Baca juga:
Uang Rp 45 Ribu Hasil Jualannya Dicuri, Mbah Hawati Tak Lapor Polisi

"Kalau Jumat biasanya saat jualan, saya dapat bantuan nasi bungkus dari warga yang lewat. Kadang juga bantuan sembako," terangnya.

Mbah Hawati setiap paginya mendorong gerobaknya untuk berkeliling menjajakan dagangannya. Ia kerap dijumpai di area parkir toko roti di kawasan Dinoyo.

Rute jualan Mbah Hawati yang sudah bungkuk itu cukup jauh, hingga Dinoyo. Mbah Hawati menjadi pembicaraan setelah fotonya viral.