Pixel Codejatimnow.com

Peternak Resah, 8 Ekor Sapi di Dua Dusun Tulungagung Mati Mendadak

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Bramanta Pamungkas
Para peternak sapi di Desa Nyawangan Tulungagung
Para peternak sapi di Desa Nyawangan Tulungagung

jatimnow.com - Para peternak sapi di Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung resah dengan kasus kematian delapan sapi yang terjadi sejak sebulan terakhir ini di dua dusun.

Sapi yang semula dalam kondisi sehat ditemukan mati pada keesokan harinya. Para peternak menduga sapi tersebut mati karena diracun oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Isu tersebut membuat warga memperketat penjagaan di sekitar desa dan kandang sapi saat malam hari.

Sutikno, kepala dusun Putuk, Desa Nyawangan mengatakan sebelum sapi ditemukan mati, binatang tersebut sempat mengeluarkan suara keras terlebih dahulu kemudian terjatuh. Ia membantah jika sapi mati karena menderita sakit.

"Kalau sapi sakit pasti yang lain di dalam satu kandang tertular. Tetapi ini satu kandang hanya satu ekor yang mati," ujarnya, Selasa (3/12/2019).

Senada, Sabar Kepala Desa Nyawangan mengatakan dari ciri-ciri yang ada warga meyakini bahwa sapi mereka sengaja diracun.

Namun dugaan tersebut belum bisa dibuktikan secara medis, karena bangkai sapi kebanyakan telah dijual oleh pemiliknya.

Baca juga:
Puluhan Bangkai Sapi Misterius Terapung di Pantai Camplong

Jika sapi hidup bisa dijual mencapai harga Rp 17 juta per ekor, sapi yang sudah mati tersebut bisa laku seharga Rp 3 juta ke penjual daging. Hingga saat ini terdapat 8 ekor sapi yang dilaporkan mati tidak wajar.

"Ada juga yang disembelih kemudian dagingnya dibagikan kepada warga secara gratis," ujarnya.

Jumlah populasi sapi di desa ini mencapai 6 ribu ekor. Desa Nyawangan sendiri dikenal sebagai salah satu sentra penghasil susu sapi.

Baca juga:
Video: Petugas Ambil Sampel Lokasi Sapi Mati Mendadak

Pihak pemerintah desa sendiri sudah melakukan koordinasi dengan polisi terkait kasus tersebut. Untuk sementara waktu warga akan memperketat penjagaan guna mengantisipasi terjadinya kematian sapi lagi.

"Kami berharap kasus kematian sapi tidak lagi terjadi dan situasi kembali kondusif," pungkasnya.