jatimnow.com - Sindikat hacker pembobol kartu kredit dan spammer yang digerebek Tim Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, di Surabaya, diotaki tersangka Hendra Kurniawan. Dalam praktiknya, ia merekrut 17 pemuda yang rata-rata lulusan SMK.
Oleh Hendra, 17 hacker didikannya itu diberi fasilitas mess dan gaji setiap bulan. Mereka diberi tugas dan peran masing-masing, mulai dari pengawas, tim spammer, tim domain, tim google developer, tim advertising dan programmer.
"Para pelaku ini lulusan SMK, masih muda-muda dan punya kemampuan IT luar biasa," kata Kapolda Jawa Timur, Irjen Luki Hermawan dalam jumpa pers bersama Dirreskrimsus Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Kabid Humas Kombes Pol Frans Barung Mangera, Wadireskrimsus dan Kasubdit Siber Polda Jatim di Mapolda Jatim, Rabu (4/12/2019).
Baca juga:
- Sarang Sindikat Hacker Pembobol Kartu Kredit di Surabaya Digerebek
- 18 Hacker Surabaya Pembobol Kartu Kredit Jadi Tersangka, Ini Modusnya
- Sindikat Hacker Surabaya Bobol Uang Rp 5 Miliar dari Kartu Kredit WNA
Luki menambahkan, para hacker muda yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) tersebut akan dibina setelah menjalani hukuman.
"Diproses sesuai prosedur. Nanti kita akan pilah-pilah, kita arahkan ke jalan yang benar," tuturnya.
Baca juga:
Diduga untuk Cairkan Dana Covid-19, Kasus Pemalsuan Website Dibawa FBI ke AS
Sindikat hacker pembobol kartu kredit dan spammer yang bersarang di sebuah rumah toko (ruko) di Jalan Balongsari Tama Blok C-1, Surabaya itu, melakukan kejahatan di dunia maya lebih dari satu tahun. Mereka menyasar kartu kredit milik warga negara asing (WNA), seperti Amerika Serikat maupun Eropa.
Sepanjang beraksi, sindikat ini sudah mendapat hasil sekitar Rp 5 milliar.
"Tersangka Hendra yang merekrut anak-anak (tersangka lainnya) ini. Anak-anak ini masih muda semua," tambah Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Baca juga:
Imbau Waspada Kejahatan Siber, Polisi: Contohnya SMS Berisi Tautan Mencurigakan
17 hacker lulusan SMK didikan Hendra itu berinisial AES, AEB, YM, MTP, DAB, PRS, DZ, CDAWK, ASP, GPW, HRP, AFM, MAF, HM, DA, MSN dan DP.
"Kalau berhasil di setiap transaksi, mendapatkan komisi 10 persen, ditambah gaji Rp 1 juta per bulan," bebernya.
Hendra dan timnua bekerja setiap hari di dalam ruko dengan kedok toko kelontong. Ruko itulah yang kemudian digerebek Tim Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim pada Selasa (3/12/2019) siang.
URL : https://jatimnow.com/baca-21789-sindikat-hacker-pembobol-kartu-kredit-wna-polisi-semua-lulusan-smk