Pixel Code jatimnow.com

Cerita di Balik Video Penertiban PKL Banyu Urip yang Menjadi Viral

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Budi Sugiharto
Kasatpol Surabaya, Irvan Widyanto (berdiri) dan Camat Sawahan, M Yunus (kiri) bersama Budi Sugiharto
Kasatpol Surabaya, Irvan Widyanto (berdiri) dan Camat Sawahan, M Yunus (kiri) bersama Budi Sugiharto

jatimnow.com - Kepala Satpol (Kasatpol) Kota Surabaya, Irvan Widyanto tidak menyangka video penertiban Banyu Urip menjadi viral. Karena penertiban saat itu berlangsung secara spontan.

"Saya tidak menduga, itu spontan. Kok bisa menjadi viral," kata Kasatpol Irvan Widyanto yang didampingi Camat Sawahan, M Yunus, Jumat (7/2/2020).

Baca juga:

Irvan menceritakan bahwa saat timnya akan menertibkan sempat mendapat penolakan dari warga. Termasuk ketika akan membongkar gapura, juga mendapat penentangan.

Capture video penertiban Kasatpol PP Kota Surabaya, Irvan Widyanto 

Namun sikap warga itu berubah ketika Satpol dengan berani membongkar bangunan yang diduga milik kelompok tertentu.

Camat Sawahan, M Yunus yang menggunakan Bahasa Madura kepada para pedagang

Baca juga:
Pemotor Arogan Penantang Duel Perwira Polisi di Kediri Dievakuasi Satpol PP, Ternyata…

"Setelah itu warga mendukung kami melakukan penertiban. Termasuk mendukung pembongkaran gapura," kata Irvan.

Saat ini perkampungan di Banyu Urip tersebut menjadi bersih dan sudah terbuka. Tidak lagi dihalangi oleh pedagang kaki lima (PKL).

"Sekarang lebih kelihatan. Ambulans maupun mobil PMK bisa lewat tanpa hambatan," tukasnya.

Baca juga:
Pemotor Arogan Tantang Duel Perwira Polisi di Kediri, Ngaku Anak Letkol

Video yang berjudul 'penertiban gaya baru' dengan durasi 1 menit 47 detik itu menjadi viral karena Satpol saat melakukan penertiban juga menggunakan Bahasa Madura pada Rabu (5/2).

Camat Sawahan M Yunus yang berkepala plontos berasal dari Bangkalan Madura itu menggunakan megaphone mengartikan dengan Bahasa Madura apa yang telah disampaikan oleh Kasatpol PP Irvan Widyanto.