jatimnow.com - Desa Maguwan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo diketahui menjadi langganan banjir akibat tanggul jebol saat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
"Semenjak saya jadi lurah, kawasan ini selalu banjir. Mulai tahun 2012 sampai 2020," kata Kepala Desa Maguwan, Endang Sunaryati, Rabu (19/2/2020).
Baca juga: Dua Desa di Ponorogo Terendam Banjir Akibat Tanggul Jebol
Ia menyebut, penyebab banjir diakibatkan tanggul yang jebol meski bukan di titik yang sama. Menurutnya, warga setiap turun hujan selalu merasa was-was. Ia mengaku telah melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak terkait.
Saat ini, solusi dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo adalah membantu membuatkan bronjong sementara yang diisi dengan batu yang berasal dari Sumber Daya Air (SDA) Kantor Pekerjaan Umum dan Bina Marga atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ponorogo.
Baca juga:
BBWS-BS Bakal Bangun Tanggul Permanen di Sungai Plalangan Lamongan
"Desa juga turut andil. Jadi kerjasama semua pihak membuat bronjong sementara," ujarnya.
Pelaksana teknis BBWS Solo di Madiun, Bambang Murwanto membenarkan jika tanggul yang jebol untuk sementara waktu akan akan dipasang bronjong dengan panjang 8 meter.
Nantinya, pemasangan bronjong itu akan dilakukan pada Kamis (20/2). Ia menyebut tanggul yang jebol memang hanya 6 meter, namun bronjong yang dipasang 8 meter.
Baca juga:
2 Tanggul Sungai Plalangan Lamongan Jebol Berhasil Ditangani, Banjir Mulai Surut
"Agar tidak meluap lagi, kami memasang agak panjang," jelasnya.
Dalam pekerjaan itu, untuk pemasangan bronjong diperkirakan selesai 2 minggu. Untruk sementara di tanggul yang jebol itu akan dipasang karung yang berisi batu.
"Permintaanya bronjong. Kami umur dulu dan secepatnya kami pasang," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-24077-dua-desa-ponorogo-terendam-banjir-petugas-pasang-bronjong-di-tanggul