Pixel Codejatimnow.com

Temukan Obat Corona, Unair Klaim Lebih Kuat Dibanding Chloroquine

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito
Rektor Unair, Prof M Nasih
Rektor Unair, Prof M Nasih

jatimnow.com - Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof Mohammad Nasih mengumumkan telah menemukan lima jenis senyawa yang diduga bisa menjadi obat Virus Corona (Covid-19).

"Saat ini kami sudah memperoleh lima senyawa yang menurut hasil riset Insya Allah lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan Chloroquine untuk penanganan Covid-19. Tapi tidak bisa langsung memproses karena masih ada dua tahapan yang harus dilakukan dengan baik," ujar Nasih kepada wartawan, Rabu (1/4/2020).

Dia menyebut senyawa ini bahkan memiliki daya ikat yang lebih kuat dibanding Avigan dan Chloroquine yang hingga saat ini masih dipercaya menjadi obat pasien yang terinfeksi Virus Corona.

"Dalam waktu dekat hasil penelitian terhadap lima senyawa ini akan dituangkan dalam sebuah artikel di jurnal internasional," ujarnya.

Kemudian, dari jurnal internasional itu nantinya para peneliti di dunia bisa mempercayai atau mendiskusikan kredibilitas penelitian lima senyawa tersebut guna menguji keabsahan hasil penelitian.

Baca juga:
Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu

"Akademisi bisa berdebat dan bisa teruji. Isu-isu tentang corona bisa dilakukan dengan tajam dan ilmiah. Ini sedang diproses jurnal ilmiahya," tuturnya.

Setelah perdebatan terjadi dan ditemukan koreksi-koreksi dari lima senyawa itu, maka langsung bisa dilakukan pengujian yang akan dilakukan di Institute of Tropical Disease (ITD) Unair yang selama ini sudah mampu melakukan tes swab PCR.

"Virus akan dikasih senyawa itu lalu reaksinya seperti apa sehingga sintetis obat bisa segera dihasilkan dengan sebaik-sebaiknya," ujar Nasih.

Baca juga:
Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi

Menurutnya, meski proses pembuatan obat Covid-19 dari senyawa ini membutuhkan waktu yang cukup lama setidaknya satu tahun.

Dan harus dilalui karena pihaknya tidak ingin mengeluarkan produk yang tidak teruji secara ilmiah.