Jombang - Bupati Jombang Mundjidah Wahab buka suara terkait MBS (12) pelajar SD yang meninggal usai sehari menjalani vaksinasi di Puskesmas Mojowarno.
MBS menerima vaksinasi dengan jenis vaksin Pfizer pada Senin (27/12). Malamnya korban demam tinggi serta muntah lalu dibawa ke Puskesmas Mayangan, Jogoroto dan dinyatakan meninggal dunia pukul 05.00 WIB, Selasa (28/12/2021).
Mundjidah mengatakan, putra kedua dari pasangan Kaswan (50) dan Miyatin (58) itu meninggal bukan disebabkan oleh vaksin yang disuntikkan.
"Anak kelas 6 SD ini barusan khitan pada tanggal 11 Desember. Setelah lima hari kemudian ikut vaksin. Setelah vaksin malamnya panas dan paginya dibawa ke Puskesmas sudah meninggal. Jadi ini jangan diartikan karena vaksin. Kita sudah lalui semua prosedur sesuai ketentuan vaksin," kata Mundjidah, Rabu (29/12/2021).
Ia menambahkan, pelajar kelas VI itu meninggal bukan karena KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Prosedur screening, lanjutnya, sudah dijalankan oleh vaksinator dan korban dinyatakan memenuhi syarat untuk menerima vaksinasi.
Baca juga:
Pemkab Probolinggo Gandeng Bio Farma Gencarkan Vaksinasi DBD, Pertama di Pulau Jawa
Baca Juga: Pelajar SD di Jombang Meninggal Sehari Usai Divaksin, Dinkes Usut Penyebabnya
"Kita sudah melakukan sesuai screening dan semua prosedur sudah sesuai. Jadi itu bukan dari vaksin," cetusnya.
Saat ini penyebab meninggalnya MBS masih dalam proses penyelidikan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
Baca juga:
Kesan Wakapolda Jatim saat Tinjau Vaksinasi Tahap 2 di Jombang
Kemarin, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Jombang Haryo Purwono menjelaskan, pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti dari kejadian meninggalnya pelajar itu sehari setelah disuntik vaksin.
"Kita mengumpulkan bukti-bukti dulu, seperti riwayat penyakitnya. Kita cari arahnya ke KIPI atau penyebab lainnya," pungkasnya.