Pixel Codejatimnow.com

Pakar Sebut Probiotik Multistrain Mampu Cegah Varian Omicron

Editor : Redaksi  
Direktur PT Agro Mitra Alimentare (AMA) Recta Geson. (Foto: Dokumen)
Direktur PT Agro Mitra Alimentare (AMA) Recta Geson. (Foto: Dokumen)

jatimnow.com - Varian Omicron saat ini sangat meresahkan masyarakat. Namun kita bisa melakukan ihtiar agar tidak sampai terkena varian terbaru Covid-19 yang terkenal cepat sekali penyebarannya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menjaga daya tahan tubuh.

Menjaga imunitas bisa dilakukan dengan mengonsumsi probiotik multistrain. Alasannya, probiotik multistrain sebagai pembangun micro-biota itu bisa membangun pertahanan tubuh terhadap infeksi yang menyerang tubuh seperti Omicron.

Hal ini diungkap Pakar Teknobiologi, Tjie Kok, dalam sebuah acara simposium, Minggu (30/1/2022). Ia menjelaskan, di Pakis, Kabupaten Malang, sudah ada produsen suplemen yang kini mengembangkan produk probiotik multistrain yakni Pro EM-1.

Produk tersebut bisa dikonsumsi dengan cara diminum. Masyarakat bisa mengkonsumsi produk tersebut dengan takaran satu sendok makan per hari untuk menjaga imun tubuh. "Tetapi kalau dirasa tubuh memerlukan lebih banyak, maka bisa ditambah hingga maksimal empat sendok makan," katanya.

Selain itu, probiotik multistrain ini juga bisa menjadi obat untuk mengatasi stunting pada anak. Tjie Kok menyebut, probiotik multistrain mengandung mikro-organisme yang bisa membantu tubuh menyerap asupan makanan yang cukup.

"Karena problem utama stunting itu sebenarnya disebut disbiosis. Artinya, mikro-organisme jahat atau patogen banyak menguasai tubuh. Jadi penerapan asupan makanan tidak maksimal," ujarnya.

Tjie Kok menambahkan, bahwa probiotik multi-strain juga memiliki potensi untuk mencegah peradangan penyakit kronis. Probiotik multi strain bisa menjadi treatment untuk penyakit seperti darah tinggi, salah satunya.

"Jika dikonsumsi rutin bisa mengurangi peradangan akibat penyakit kronis dan mencegah untuk kambuh lagi," terangnya.

Sementara itu, Direktur PT Agro Mitra Alimentare (AMA) Recta Geson menjelaskan, produk yang dihasilkannya, Pro EM-1, ini memiliki banyak kelebihan dibanding probiotik lainnya. "Ibaratnya, Pro EM-1 ini tentara plus senjatanya," ujar Recta, saat dihubungi jatimnow.com, Senin (1/31/2021).

Kandungan Pro EM-1 terdapat empat fase kinerja suplemen kesehatan dalam menyembuhkan pasien Covid-19 setelah meminum suplemen berbentuk cair ini.

"Pertama, saturasi oksigen drop karena terjadi pneumonia, radang pada paru-paru. Radang pada paru mengakibatkan terjadinya edema sehingga pertukaran gas dalam gelembung paru atau alveolus terganggu. Oksigen dari udara sekitar atau bahkan pada pneumonia berat dipompa dari ventilator pun tidak dapat diserap," terang Recta.

Baca juga:
Kenali Sistem Imun Anda, Sebagai Perisai Melawan Varian Virus Baru

"Dalam kondisi ini usus menggantikan paru. Oksigen diproduksi dan diserap oleh usus. Phototrophic Bacteria yang merupakan salah satu konten multistrain probiotik dalam PRO EM-1 bisa memproduksi oksigen selama 24 jam dan membersihkan gas dan zat beracun dalam usus," lanjutnya.

Kedua, terang Recta, Biosurfactant yang terkandung Pro EM-1 mampu merusak dinding dan spike protein atau duri coronavirus.

Dalam hal itu, ketika terjadi kontak dengan Pro EM-1 dinding dan duri coronavirus varian apapun yang selalu terdiri dari lemak dan protein. Apabila terjadi penyabunan oleh biosurfaktan, maka lemak yang dimiliki Virus Corona akan larut, sehingga dinding virus bocor dan durinya rontok.

"Biosurfaktan yang terkandung dari suplemen kesehatan Pro Em-1 mampu menginaktivasi (menonaktifkan) semua varian coronavirus. Oleh karena itu dengan menyemprot Pro EM-1 pakai nano spray akan terjadi inaktivasi coronavirus yang berada dalam saluran pernafasan sampai paru. Sedangkan dengan cara diminum, maka coronavirus dalam darah sampai organ kita tidak aktif lagi,” urainya.

Ketiga, Pro EM-1 mengandung antiinflamasi yang kuat meredakan peradangan hebat akibat badai sitokin. "Empat senyawa seperti gingerin, embelin, 16 alpha-dehydroxysterone, diallyl sulfide yang mampu mencegah terjadi badai sitokin penyebab peradangan hebat. Seperti diketahui, badai sitokin pada paru mengakibatkan terjadinya ARDS atau gagal nafas," tegas Recta.

Keempat, dalam uji klinik yang dilakukan di RSUD dr. Soetomo, terbukti Pro EM-1 memodulasi respon imun/sitokin menjadi seimbang. Yakni antara sitokin proinflamasi dengan sitokin antiinflamasi.

Baca juga:
Siloam Hospital Beri Edukasi Cegah Varian Omicron

Pada orang dengan masalah respon imun rendah (sitokin antiinflamasi dominan), maka coronavirus berbiak menjadi banyak tidak terkendali. Sehingga mengakibatkan infeksi hebat penyebab kerusakan paru-paru dan organ lain.

Pada orang dengan respon imun berlebihan akan terjadi badai sitokin setelah terpapar coronavirus. Peradangan yang hebat akan merusak paru-paru dan organ lain. Sedangkan pada orang yang memiliki respon imun seimbang akan bisa hidup damai berdampingan dgn Covid-19.

"Apabila terpapar coronavirus tidak terjadi keradangan hebat akibat badai sitokin dan tidak terjadi infeksi hebat, karena sitokin proinflamasi yang dimodulasi Pro EMi1 akan mengaktivasi NKCell untuk mencari dan memfagositosis coronavirus," papar Recta.