Pixel Code jatimnow.com

TNI Teken Kerjasama dengan Unair untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Rektor Unair Prof M. Nasih saat acara penandatanganan nota kesepahaman Program Pendidikan Dokter Spesialis (Foto: Farizal Tito/jatimnow.com)
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Rektor Unair Prof M. Nasih saat acara penandatanganan nota kesepahaman Program Pendidikan Dokter Spesialis (Foto: Farizal Tito/jatimnow.com)

Surabaya - TNI dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melakukan penandatanganan nota kesepahaman Program Pendidikan Dokter Spesialis, Jumat (4/2/2022).

Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Rektor Unair Prof M. Nasih di kampus Unair, Surabaya.

Kerjasama tersebut sebagai upaya untuk menambah jumlah SDM dokter spesialis di lingkungan Rumah Sakit TNI.

"Kerja sama ini dilakukan untuk menambah jumlah dokter spesialis yang masih minim di lingkungan Rumah Sakit TNI yang tersebar di Indonesia," jelas Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.

Jenderal Andika mengungkapkan, rumah sakit yang dimiliki TNI harusnya punya 939 dokter spesialis. Namun saat ini baru tersedia 422.

"Sehingga baru 46 persen dokter spesialis yang terpenuhi. Kami berharap melalui kerja sama pendidikan dokter spesialis dengan Unair dapat menyelesaikan masalah kurangnya dokter spesialis di TNI," ungkap dia.

Jenderal Andika mencontohkan kekurangan tenaga spesialis di RS TNI kelas D yang ada di Merauke, Papua. Di sana, jumlah dokter spesialis hanya ada 13 orang dan 1 dokter umum.

Baca juga:
FEB Unitomo Surabaya Teken Kerja Sama dengan BPSDM Jatim

"Kami baru tahu setelah ada evaluasi Covid-19 dan akhirnya baru kami tambahkan 25 tenaga kesehatan karena banyak anggota dan keluarganya di Merauke," tutur dia.

Sementara Rektor Unair Prof Moh Nasih mengungkapkan, jumlah dokter spesialis dan dokter umum jika dirasiokan dengan jumlah penduduk Indonesia masih cukup tinggi. Dengan kata lain beban dokter cukup besar.

Prof. Nasih menjelaskan, ada 9 program studi PPDS yang siap menerima mahasiswa baru dari lingkungan TNI pada Tahun 2022.

Baca juga:
KAI Commuter dan PT INKA (Persero) Tandatangani Kontrak Pekerjaan Retrofit 19 Trainset

"Dari sekian provinsi di Indonesia, baru ada belasan provinsi yang jumlah spesialisnya cukup. Meskipun cukup, masih ada disparitas yang tinggi antar kota dan kabupaten," papar dia.

Di Jawa Timur, lanjut Prof Nasih, disparitas ini terlihat dengan dokter spesialis yang berkumpul di Surabaya. Sementara di kota/kabupaten lain seperti Pacitan masih kurang.

"Harapannya, dengan kerja sama ini nantinya akan ada tenaga-tenaga yang bisa ditempatkan secara strategis di daerah," tandasnya.