Pixel Codejatimnow.com

Jebolnya Tanggul Sungai Bancang Jadi Pemicu Banjir di Ploso, Jombang

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Elok Aprianto
Tanggul Sungai Bancang di Dusun Rejomulyo, Desa Kebonagung, Kecamatan Ploso yang jebol dan memicu terjadinya banjir (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Tanggul Sungai Bancang di Dusun Rejomulyo, Desa Kebonagung, Kecamatan Ploso yang jebol dan memicu terjadinya banjir (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Banjir yang meremdam sejumlah desa di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang disebabkan salah satunya tanggul Sungai Bancang yang jebol. Sungi ini melintasi Desa Kebonagung, kecamatan setempat.

Kepala Desa Kebonagung, Yeni Anang Setiawan menjelaskan, tanggul Sungai Bancang yang berada di Dusun Rejomulyo, desa setempat itu jebol selebar 15 meter dengan kedalaman 2 meter. Hal ini disebabkan curah hujan tinggi yang terjadi pada Rabu (9/3/2022).

"Sehingga air Sungai Bancang meluap di empat dusun. Tepatnya di Dusun Rejomulyo, tanggul sungai yang tahun kemarin dinormalisasi ini ada yang ambles, terus jebol," ungkap Anang di lokasi tanggul jebol, Jumat (11/3/2022).

Baca juga:  

Anang menyebut, luapan air sungai itu juga meremdam hingga Desa Bawangan dan Kedungdowo.

"Imbasnya sampai di sebelah pom bensin (SPBU Ploso), sehingga Jalan Raya Ploso-Babat, luapan airnya sampai di situ," ujar Anang.

Baca juga:
Rumah Terendam Banjir, Warga Jombang Enggan Mengungsi

Luapan air sungai juga merusak areal persawahan warga setempat, seperti di Dusun Mulyorejo, Desa Kebonagung, kurang lebih 5 hektar.

Usai mendapati tanggul sungai yang jebol, Anang mengaku segera berkoordinasi dengan UPT Dinas Pengairan dan PUPR Jombang, agar segera dilakukan penanganan.

"Dan hari ini tadi Jumat, kami disuruh mempersiapkan dan mengambil berupa glangsing, bongkotan (bambu), gedek guling dan ngambilnya di UPT Dinas Pengairan setelah Salat Jumat," tambah dia.

Baca juga:
Diguyur Hujan Deras, 2 Kecamatan di Jombang Terendam Banjir hingga 2 Meter

Banjir di Kecamatan Ploso Jombang itu merendam 7 Desa. Kondisi terparah berada di Dusun Gedang, Desa Jatigedong, dengan ketinggian air rata-rata 60 sampai 80 sentimeter. Banjir itu merendam 150 rumah warga dan ada sekitar 470 jiwa yang terdampak.