Malang - Kasus NA (15), gadis asal Malang yang ternyata bukan korban trafficking akhirnya berakhir damai. Itu setelah Nasihin (37), ayah NA membuat surat pernyataan damai dengan Herman.
Kabar bahwa NA diculik dan menjadi korban trafficking itu ternyata berita bohong yang dibuat Nasihin. Sebab nyatanya, gadis asl Dusun Jamberejo, Desa Ringinkembar, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang itu bekerja kepada Herman sebagai asisten rumah tangga (ART).
"Sudah dibuat surat pernyataan damai antara orangtua NA dan pihak Herman di Mapolres Malang. Dan NA benar-benar dipekerjakan sebagai ART, bukan seperti dugaan negatif di media sosial," terang Kepala Desa Ringinkembar, Muhammad Subaidi, Jumat (20/5/2022).
Baca Juga:
- Hilang Usai Dijemput 2 Orang, Gadis Asal Malang Diduga Jadi Korban Trafficking
- Hilang dan Diduga Korban Trafficking, Gadis Asal Malang Ditemukan di Surabaya
- Bukan Korban Trafficking, Gadis asal Malang itu Ternyata Jadi ART di Surabaya
Subaidi juga mengklarifikasi bahwa Herman, majikan NA memang memiliki banyak rumah di Surabaya dan Malang. Dan benar NA sempat menginap di rumah milih Herman di Araya. Sayangnya, alamat yang diberikan kepada orangtua NA salah di bagian nomor rumah, sehingga terkesan seperti alamat palsu.
Baca juga:
Dokter Richard Lee dan Pengacara Dilaporkan ke Polda Jatim, Ini Duduk Perkaranya
NA akhirnya berhasil ditemukan di salah satu rumah Herman di Ngaglik, Surabaya oleh tim gabungan Polres Malang, Polresta Malang Kota dan Polsek Genteng-Polrestabes Surabaya.
Sebelumnya, NA dikabarkan diculik hingga menjadi korban trafficking. Ayah NA, Nasihin (37) bahkan mengaku seperti digendam (hipnotis) sehingga begitu saja menyerahkan anaknya.
Namun ternyata, semua yang disampaikan Nasihin itu tidak benar. Sejak awal NA memang sepakat untuk bekerja sebagai ART di rumah Herman dan Nasihin juga memberikan restu.
Baca juga:
Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Pelatih Menembak di Kota Malang Dipolisikan
"Saya NA putri dari Bapak Nasihin. Saya benar-benar bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Saya bekerja atas kemauan saya sendiri dan atas seizin orangtua," tutur NA.
"Selama bekerja saya diperlakukan dengan baik, tidak disekap atau dipaksa atau dikurung. Pemberitaan tentang saya semuanya tidak benar dan saat ini saya dalam keadaan sehat," pungkasnya.