Pixel Codejatimnow.com

Bebek Glisgis, Masakan Khas di Bangkalan yang Perlu Dicoba

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Syaiful Islam
Bebek glisgis (Foto-foto: Malikul for jatimnow.com)
Bebek glisgis (Foto-foto: Malikul for jatimnow.com)

Bangkalan - Setelah Jembatan Suramadu dibangun, banyak pelancong yang datang ke Kabupaten Bangkalan. Selain ingin menikmati keindahan pantai yang ada di kota paling ujung barat Pulau Madura itu, mereka juga ingin kuliner.

Di Bangkalan, banyak warung makan yang menyediakan olahan bebek. Salah satunya warung nasi bebek glisgis. Warung nasi bebek glisgis terletak di Desa Glisgis, Kecamatan Modung.

Warung nasi bebek glisgis memang cukup jauh dari Bangkalan kota atau membutuhkan waktu sekitar satu jam. Namun ketika pelanggan sudah menikmati rasanya, pasti bakal ketagihan.

Ciri khas dari masakan bebek glisgis adalah pedas. Sehingga sangat cocok bagi pecinta kuliner dengan masakan pedas. Selain itu, bebek yang dijadikan bahan baku adalah bebek yang sudah tua alias bebek kampung.

Bebek itu kemudian dicampur dengan bumbu rahasia. Daging bebek dan bumbu itu dimasak di atas tunggu dengan perapian kayu bakar. Hal ini membuat bebek glisgis semakin nikmat untuk disantap.

Warung bebek glisgis sudah ditangan generasi kedua. Karena pencipta bebek glisgis sudah meninggal dunia. Di akhir pekan, libur panjang maupun hari besar, warung bebek glisgis cukup ramai dikunjungi warga.

Warga saat menikmati nasi bekek glisgisWarga saat menikmati nasi bekek glisgis

Tidak hanya warga sekitar yang menjadi pelanggan bebek glisgis, tetapi ada juga warga yang dari luar daerah seperti Sampang dan Surabaya.

Pemilik warung nasi bebek glisgis, Naimah, menceritakan, pertama kali yang menjual bebek glisgis adalah ibunya bernama Maniken. Setelah ibunya meninggal, dirinya yang meneruskan usaha itu.

"Kauleh olle 16 taon ajuwelen bibik glisgis (saya sudah 16 tahun berjualan bebek glisgis)," ucap Naimah, Kamis (2/6/2022).

Baca juga:
5 Rekomendasi Tempat Nongkrong 24 Jam di Surabaya, Cocok buat Malam Mingguan

Naimah menjelaskan, bebek yang menjadi bahan baku masakan bebek glisgis adalah bebek tua, bukan bebek yang berusia masih muda. Sebab jika memakai bebek yang masih muda rasanya kurang nikmat.

Begitu juga dengan cara memasaknya masih tradisional. Di mana memakai tungku kayu bakar. Ini dilakukan supaya bumbunya semakin meresap dan masak daging bebek pas. Artinya tidak terlalu lembut atau keras.

"Tak nganggui gas polanah korang meresap kocak eh oreng madureh, ceppet gelluh massak tapeh pas gik liyak deging bibik (tidak pakai gas karena kurang meresap kata orang Madura, terlalu cepat masak tapi masih keras daging bebek)," papar dia.

Menurut Naimah, setiap hari dirinya memasak bebek terkadang 10 ekor, 15 ekor dan 25 ekor. Bahkan jika liburan lebaran bisa mencapai 80 ekor bebek dalam sehari.

"Bebek glisgis tidak buka cabang, hanya ada di sini," tambah dia.

Baca juga:
Plating, Intuisi Seni Penyajian Sebuah Hidangan

Sementara salah satu penikmat bebek glisgis, Malikul Amin, mengaku bahwa rasa bebek glisgis berbeda olahan bebek lainnya. Katanya, bebek glisgis rasanya khas dan nikmat.

"Rasanya enak, tidak terlalu pedas, daginya empuk. Tidak terlalu lembek dan juga tidak terlalu keras," ucap Malikul.

Satu porsi bebek glisgis plus nasi hanya dibandrol Rp 15 ribu. Sedangkan untuk satu ekor bebek glisgis harganya Rp 130 ribu. Untuk pedasnya bisa disesuaikan dengan permintaan.

Warung bebek glisgis buka setiap hari mulai pukul 06.00 sampai 21 00 WIB.