Mojokerto - Warga Dusun Pandanrejo, Desa Simbaringin, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto menyebut bahwa pondok pesantren (ponpes) yang disebut menjadi tempat penangkapan Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin itu tertutup.
"Berdirinya sekitar Tahun 2014. Dulu kecil sekarang sudah cukup besar. Ya tertutup gini, santrinya gak pernah keluar," jelas Andik, warga di sekitar ponpes tersebut, Senin (13/6/2022).
Andik mengaku tidak mengetahui jika ada penangkapan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Menurutnya warga tidak mendengar apa-apa di sekitar ponpes pada dinihari tadi.
Baca juga: Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin Ditangkap di Mojokerto
"Saya kurang tahu kalau tadi malam ada penangkapan. Gak ada ramai-ramai tadi malam. Tahunya siang tadi waktu ada sejumlah polisi dan tentara ke sana (ponpes)," ungkapnya.
Baca juga:
5 Berita Trending Pekan Ini: Nomor 3 Bikin Malu Generasi Muda
Menurut Andik, santri yang ada di ponpes itu kebanyakan orang dari luar Mojokerto.
"Luar Jawa, Lampung, Kalimantan gitu. Gak ada orang sini. Kalau pimpinannya tidak tahu sama sekali dari dulu sampai sekarang. Kalau dulu yang nungguin pernah tahu tapi orangnya baik, kumpul sama orang, kalau sekarang tertutup," beber dia.
Baca juga:
Pilihan Pembaca: Khilafatul Muslimin, Calon Jemaah Haji, Kurir Sabu
Andik menambahkan, ponpes ini dalam satu bulan sekali melaksanakan pengajian, tetapi tidak tahu ajaran yang diberikan. Namun, warga tidak terganggu dengan adanya ponpes yang cukup tertutup kepada masyarakat itu.
"Kayak main ke tetangga dekat aja gak pernah. Terganggu sih tidak. Tapi ya memang tidak pernah bersosialisasi dengan masyarakat," pungkasnya.