Pixel Codejatimnow.com

Ponpes Khilafatul Muslimin di Mojokerto, Warga: Dulu Subuh Azan 2 Kali

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Achmad Supriyadi
Petugas dari Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto dan Jatim saat meninjau ponpes Khilafatul Muslimin. (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)
Petugas dari Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto dan Jatim saat meninjau ponpes Khilafatul Muslimin. (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)

Mojokerto - Warga Dusun Pandanrejo, Desa Simbaringin, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, pernah ramai dengan Pondok Pesantren Ukhuwah Islamiyyah (PPUI) Khilafatul Muslimin yang diduga menjadi tempat penangkapan AS (74). Dia merupakan salah satu pimpinan Khilafatul Muslimin dan menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Warga sekitar ramai karena ponpes itu pernah melakukan azan subuh sebanyak dua kali.

"Dulu pernah subuh azan dua kali, pukul 03.00 WIB dan 4.00 WIB. Sekarang sudah normal. Pernah diundang ngaji malam Jumat Legi itu selamatan itu nggak mau, jadi warga sudah malas," kata salah satu warga, Andik, Selasa (14/6/2022).

Sejak berdiri pada 2014 warga hingga sekarang, perubahan cukup besar yakni tertutup untuk masyarakat atau kurang bersosialisasi.

Baca juga:
Agar Harga Tembakau Meningkat, Bupati Ikfina Sampaikan Pesan Ini

"Ya tertutup gini, santrinya nggak pernah keluar. Santrinya dari Lampung, Kalimantan gitu, jauh-jauh, kalau pemimpinnya tidak tahu," bebernya.

Baca juga:
Wamenag Sampaikan Ini saat Kunjungi Ponpes Al Rosyid Bojonegoro

Sebelumnya, AS (74) Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin ditangkap oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Senin (13/6/2022) dini hari. Polda Metro Jaya telah menangkap total 6 orang yang diduga terlibat dalam organisasi masyarakat Khilafatul Muslimin di Lampung, Bekasi, Medan dan Mojokerto.

DPRD Sampang Soroti Penutupan Wisata Goa Lebar
Peristiwa

DPRD Sampang Soroti Penutupan Wisata Goa Lebar

"Pemkab tidak memiliki dasar apapun terkait penutupan wisata Goa Lebar. Kenapa demikian, karena tidak ada kajian pengamat yang mengatakan itu bahaya," ujar Moh. Iqbal Fathoni.