Kediri - Di Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, ada sebuah desa yang namanya sontak bikin mikir dua kali para pengendara yang melintas.
Namanya yakni Desa Pesing. Tenang, anda tidak perlu menutup hidung jika ingin berkunjung ke wilayah tersebut. Namun bukan tanpa alasan desa ini diberi nama pesing.
Bardi, warga setempat, tak menampik jika nama desanya diambil dari pesing yang artinya aroma tak sedap dari air kencing.
Menurutnya, sebelum kemerdekaan, wilayah setempat yang masuk dalam kawasan pabrik gula Purwoasri, sering beraroma tidak sedap akibat dari kotoran sapi. Hewan ini digunakan untuk menarik cikar sebagai alat pengangkut tebu yang dioperasikan pasukan Belanda.
“Jadi dulu cerita dari mbah-mbah, di sini kawasan pabrik gula Purwoasri, mereka menggunakan sapi untuk mengangkut tebu. Baunya pesing memang dulu,” urai pria kelahiran 1958 itu, Minggu (14/8/2022).
Baca juga:
Kisah di Balik Alasan Warga Ponorogo yang Menikah dengan Mahar Beras
Sejak tahun 1930an, sejumlah warga telah menempati desa tersebut. Mereka kebanyakan adalah pasukan Laskar Diponegoro yang lari dari Kudus Jawa Tengah. Termasuk keluarganya.
“Di sini dulu daerah operasinya Belanda. Banyak warga yang kena mortir begitu,” tambah sepupu Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, tersebut.
Tapi di tahun 1947, Belanda diusir oleh warga dari Desa Pesing ini. Pabrik gula juga dirusak. Penduduk di desa pun terus berkembang hingga saat ini.
Baca juga:
Pernikahan di Ponorogo Bermahar Beras 50 Kg Hasil Tanam Sendiri
Desa Pesing kian santer diketahui setelah sejumlah elemen warganya menyerukan dukungan untuk Panglima TNI ke-18 Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, sebagai capres pada pemilu 2024.
Kepala Staf Kepresidenan di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin itu lahir dan besar di desa tersebut.