Pixel Codejatimnow.com

Begini Kronologi Penemuan Bayi di Atas Genteng Perumahan Elite Surabaya

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Zain Ahmad
Bayi berumur 2 hari saat mendalat penanganan medis di RSUD dr Soewandhi Surabaya.(Foto: Command Center 112 Surabaya/jatimnow.com)
Bayi berumur 2 hari saat mendalat penanganan medis di RSUD dr Soewandhi Surabaya.(Foto: Command Center 112 Surabaya/jatimnow.com)

Surabaya - Bayi perempuan yang ditemukan di atas genteng salah satu rumah warga di Jalan Dharmahusada Indah Utara 8/U-6, Surabaya, masih berumur 2 hari. Saat ditemukan, bayi masih lengkap dengan ari-arinya dan kondisi hidup.

Saat ini, bayi sedang mendapat penanganan medis di ruang IGD RSUD dr Soewandhi Surabaya. Sementara terduga pelaku berinisial SA (21) asal Kecamatan Noebana, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga kini masih diperiksa intensif di Mapolrestabes Surabaya.

"Dugaan awal, bayinya sengaja dibuang ibu kandungnya sendiri, tak lain merupakan asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di rumah tersebut," kata Kanitreskrim Polsek Mulyorejo Iptu Soekram saat dikonfirmasi, Minggu (28/8/2022).

Soekram menjelaskan, penemuan bayi bermula saat pihaknya mendapat laporan dari petugas Command Center 112 Surabaya yang sebelumnya mendapat laporan dari pemilik rumah, Jimmy Irawan. Dari laporan ini, petugas gabungan kemudian mendatangi TKP dan mengevakuasi bayi ke RSUD dr Soewandhi Surabaya.

Baca juga:
Bayi Baru Lahir Ditemukan di Teras Rumah Warga Puncu Kediri

"Menurut keterangan dari pemilik rumah atau saksi, awalnya mendengar suara tangisan mulai dari 27 Agustus 2022. Saat itu, para ART yang lain mengira bahwa tangisan dari anak kucing, kemudian tidak dilakukan pengecekan," jelasnya.

"Nah, pada malam hari ini tadi, pemilik rumah kembali mendengar suara tangisan bayi yang lebih kencang dari atas rumah. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata benar, suara itu dari bayi. Posisinya di atas genteng, tertutup keset (pengesat kaki) dan dalam kondisi masih hidup, lemas. Juga masih lengkap dengan ari-arinya," tambah Soekram.

Baca juga:
Diduga Malpraktik SKH, Tumit Bayi di Sumenep Menghitam Lalu Meninggal

Sementara berdasarkan keterangan para ART lain yang bekerja di rumah tersebut, terduga pelaku memang dalam keadaan hamil. Pada 27 Agustus 2022, terduga pelaku mengeluh sakit perut. Kemudian oleh para ART yang lain dibantu dibopong ke kamar untuk istirahat. Para ART pun tak mengira bahwa terduga pelaku hendak melahirkan karena mengatakan tidak apa-apa. Hanya mules biasa.

"Jadi para ART ini sebelumnya mengerti jika perut terduga pelaku mengalami sakit, tapi tidak tahu kalau mau melahirkan. Nah, keterangan ini yang masih akan didalami lagi. Termasuk dari keterangan terduga pelaku sendiri. Sementara cukup itu dulu ya. Besok kami sampaikan lagi perkembangannya," pungkas mantan Kanitreskrim Polsek Wonokromo itu.