Pixel Code jatimnow.com

Posyandu Ini Khusus Tangani Penderita Gangguan Jiwa

Editor : Sofyan Cahyono   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Salah satu pasien ODGJ yang menghadiri kegiatan rutin di Posyandu Mekar Sari, Kecamatan Laren, Lamongan.(Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Salah satu pasien ODGJ yang menghadiri kegiatan rutin di Posyandu Mekar Sari, Kecamatan Laren, Lamongan.(Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) biasanya diperuntukkan untuk menunjang daya kembang anak. Namun berbeda dengan Posyandu di Lamongan, yang khusus didirikan untuk mendampingi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Posyandu Mekar Sari di Kecamatan Laren misalnya, sejauh ini telah berhasil menyembuhkan 114 pasien ODGJ. Bahkan beberapa dari mereka kini menjadi tulang punggung keluarga.

"Sejak pertama kali didirikan pada 2014 lalu, ada sekitar 114 pasien sembuh dan bisa menjadi tulang punggung keluarga. Bahkan satu eks ODGJ ada yang telah lulus S1 dan menjadi perawat," ungkap Programmer Jiwa Puskesmas Laren M. Irwan, Sabtu (1/10/2022).

Dijelaskan Irwan, treatment dan pendampingan yang paling utama adalah dukungan keluarga. Selain itu, pemberian obat rutin dan komunikasi dengan masyarakat sosial sangat menjadi penting.

"Dulu banyak yang beranggapan kalau ODGJ ini aib bagi keluarga. Namun perlahan kami ubah dan mempercayai kegiatan ini. Alhamdulillah, kini terus membaik dan banyak yang sembuh," paparnya.

Baca juga:
Lomba Bayi Sehat dan Cerdas Cermat Ibu Hamil Digelar di Jember

Koordinator Pendamping Pasung Lamongan Rozim Arista menambahkan, adanya Posyandu Jiwa dapat mengurangi angka pasung di Lamongan.

"Jika dulu ada 3 ribuan ODGJ, banyak di antaranya harus di pasung. Namun pada 2017 Lamongan dikategorikan Zero pasung. Artinya ini sangat membantu para keluarga penderita ODGJ," paparnya.

Baca juga:
Dinkes dan PWI Gresik Gelar Workshop Integrasi Layanan Primer

Keluarga penderita ODGJ, Roikhan mengatakan bahwa pihaknya merasa terbantu. Sebab sebelum ada Posyandu Jiwa, pengobatan saudaranya jauh bahkan sangat jarang.

"Alhamdulillah kakak saya sudah membaik, juga posyandu ini jaraknya dekat. Kalau dulu ke rumah sakit, itupun jauh dan tidak ada treatment yang diberikan seperti di sini diajak ngobrol, senam, komunikasi, dan lain-lain," katanya.