Pixel Codejatimnow.com

Menengok Maket Kawasan Kembang Jepun 20 Tahun Kedepan di UK Petra

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Farizal Tito
Mahasiswa UK berdiskusi tentang karyanya saat pameran yang bertajuk Projecting Cities: Bangkok and Surabaya. (Foto-foto: UK Petra for jatimnow.com)
Mahasiswa UK berdiskusi tentang karyanya saat pameran yang bertajuk Projecting Cities: Bangkok and Surabaya. (Foto-foto: UK Petra for jatimnow.com)

jatimnow.com - Mahasiswa Architecture UK Petra-Indonesia berkolaborasi dengan mahasiswa Silpakorn University, Thailand menggelar pameran projek revitalisasi kawasan Pecinan di Kota Bangkok dan Surabaya.

Sebanyak 14 maket dan gambar projek revitalisasi ini dipamerkan pada pameran yang bertajuk Projecting Cities: Bangkok and Surabaya, yang digelar di Gedung Q, Kampus UK Petra, Senin (21/11/2022).

"Para mahasiswa dua negara ini mulai mengerjakan proyek bersama selama satu semester gasal 2022/2023. Fokusnya mengangkat mengenai revitalisasi kawasan Pecinan di Talad Noi, Bangkok dan Kembang Jepun, Surabaya," ujar Dosen UK Petra penanggung jawab acara, Rully Damayanti, Ph.D.

Rully menambahkan kelas diadakan secara online maupun onsite, yang dibagi menjadi empat kelompok dimana mahasiswanya dicampur menjadi satu.

Mereka diminta merencanakan dan mendesain dua kawasan tua yang berada di Surabaya dan Bangkok itu dengan perkiraan luas kurang lebih 30 hektare.

"Dua kawasan itu dipilih karena merupakan kawasan budaya yang bersejarah bagi penduduk keturunan China. Dimana lokasi disana ramai kembali setelah ditetapkan menjadi area perdagangan dan fasilitas kreatif bagi wisatawan," ungkap Rully

Baca juga:
UK Petra Surabaya Buka Program S3 Ilmu Manajemen, Wagub Jatim Sampaikan Apresiasi

Dari pengamatan desain market yang disuguhkan para mahasiswa ini cukup beragam, seperti ada yang mempertahankan karakter asli kawasan Pecinan serta menambahkan potensi aktifitas industri kreatif.

Seperti halnya yang didesain Angelina Cathleen Hendrata, mahasiswa UK Petra ini. Dia mendesain kawasan Kembang Jepun, Surabaya untuk 20 tahun ke depan. Dalam desainnya, Cathleen menambahkan hotel, where house yang bisa digunakan untuk office berbeda.

Baca juga:
Keren! Mahasiswa DKV PCU Raih Empat Penghargaan dalam Festival Ajisaka 2023

"Unsur heritage-nya kita enggak runtuhkan. Tapi kita berusaha masukkan yang lain. Misalnya di dekatnya kawasan heritage itu kita tambahkan hotel sampai where house. Unsur lokalnya juga tetap kita masukkan dengan memberikan wadah bagi para UMKM untuk menarik pengunjung," kata Angelina.

Sementara itu Perwakilan dosen asal Silpakorn University, Bangkok, Thailand, Apiradee Kasemsook menambahkan kegiatan ini merupakan kelas studio desain bagi mahasiswanya pada tahun ke-5. Kolaborasi ini menjadi pengalaman pertama dan menyenangkan.

“Ini menjadi tantangan yang sangat menarik bagi kami. Tak hanya belajar budaya masing-masing untuk membuat proyek Arsitektur saja akan tetapi juga belajar budaya kerja studio masing-masing negara. Kolaborasi ini merupakan inspirasi besar dan kami siap melanjutkan kerja sama lebih lanjut," kata Apiradee Kasemsook.