Pixel Codejatimnow.com

Lahan Produksi Pangan di Tulungagung Susut Ribuan Hektare

Editor : Rochman Arief  Reporter : Bramanta Pamungkas
Produksi padi di Tulungagung perlu dilindungi guna menghindari penyustan produksi pangan. (foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Produksi padi di Tulungagung perlu dilindungi guna menghindari penyustan produksi pangan. (foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Dalam dua tahun terakhir ini luasan lahan produksi pangan di Kabupaten Tulungagung menurun ribuan hektar. Salah satu penyebabnya adalah pembangunan di kawasan lahan pangan produktif.

Meskipun mengalami penurunan, namun Dinas Pertanian setempat menjamin ketersediaan beras untuk kebutuhan warga masih tercukupi. Bahkan cadangan pangan juga masih aman.

Kepala Dinas Pertanian Tulungagung, Usmalik mengatakan, berdasarkan hasil inventaris yang dilakukan dua tahun lalu, total kawasan lahan produksi di Tulungagung masih mencapai 27.000 hektare. Sedangkan saat ini kawasan lahan pangan produktif di Tulungagung menyusut menjadi 25.000 hektare.

"Selama dua tahun total kawasan pangan produktif di Tulungagung berkurang sektitar 2.000 hektare," ujarnya, Senin (05/12/2022).

Menurutnya, lahan pangan produktif harus dilindungi untuk menjaga kebutuhan pangan masyarakat. Namun banyaknya pembangunan di kawasan tersebut tidak dapat dihindari. Penyebab berkurangnya lahan produktif ini disebabkan masifnya pembangunan tersebut.

Baca juga:
Bulog Ponorogo Mulai Digelontor Beras Impor

"Banyaknya pembangunan di kawasan lahan pangan produktif membuat jumlah lahan berkurang. Dan kami juga merasakan hal itu. Tapi kami akan berupaya mengamankan dan melindungi lahan pangan produktif di Tulungagung yang tersisa sampai saat ini," tuturnya.

Meskipun luasan lahan berkurang, Usmalik memastikan kebutuhan pangan masyarakat masih sangat cukup. Ia mencontohkan panen padi bisa dua kali dalam satu tahun.

Baca juga:
Pemkab Lamongan Pastikan Stok Beras Aman Meski Harga Masih Fluktuatif

Sementara produksi padi dalam satu tahun atau dua kali panen mencapai 354 ribu ton. Dari catatan tersebut, Tulungagung dapat memproduksi beras sekitar 190.000 ton.

"Jadi masih aman untuk stok pangan. Karena jika stok beras mencapai 190.000 ton, sedangkan kebutuhan pangan di kisaran 90.000 ribu ton, maka masih ada sisa untuk cadangan beras. Kita masih surplus pangan," pungkasnya.