jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Hunian Tetap Kampung Indah Permai (KIP) Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
Hunian ini merupakan relokasi warga yang terkena dampak bencana tanah gerak dan longsor di wilayah tersebut. Total terdapat 29 rumah layak huni lengkap dengan kamar mandi serta aliran listrik yang siap ditempati warga.
Khofifah mengatakan, hunian ini terwujud berkan sinergisitas dan kolaborasi bersama antara pihak Pemprov Jatim dan Pemkab Trenggalek. Sebelumnya rumah di wilayah tersebut rawan terkena bencana longsor dan tanah gerak.
Terdapat lahan Pemprov Jatim di wilayah tersebut yang memungkinkan untuk menjadi tempat relokasi warga terdampak.
"Ini kerja bersama sinergitas bersama, kolaborasi bersama. Bagaimana perlindungan kepada masyarakat bisa kita maksimalkan, ketika terjadi bencana alam kemarin ada longsor, tanah retak, banjir bandang dan seterusnya," ujar Khofifah, Senin (23/1/2023).
Khofifah menyatakan, lahan milik Pemprov Jatim yang ada bisa digunakan untuk penguatan ekonomi masyarakat. Karena tidak sedikit masyarakat yang memiliki hewan ternak, baik kambing maupun sapi.
Baca juga:
Gotong Royong Pulihkan Dampak Amukan Mitos Naga Gaib Semeru
Sehingga hunian layak ditunjang dengan kandang hewan peliharaan akan menjadi stimulus warga.
"Berdasarkan diskusi sementara, akan digunakan kandang komunal. Mereka yang ada di Huntap (Hunian Tetap) KIP ini masyarakat yang ada di Sumurup ini. Sehingga sinergitas di antara warga bersama-sama bisa mendorong dan mendukung," tutur dia.
Baca juga:
Potensi Longsor Tinggi, PVMBG dan BPBD Ponorogo Pasang LEWS
Sementara Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) mengungkapkan rasa syukurnya dan berterima kasih atas kepedulian serta gerak cepat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, BPBD Jatim dan Pemprov Jatim beserta jajaran.
Sebelumnya, pihaknya memberitahukan bahwa Pemprov Jatim memiliki tanah, dan langsung menghibahkan ke Pemkab Trenggalek untuk dibangun huntap. Total ada sekitar 4500 meter persegi dengan jadi 25 rumah dan ada 4 rumah lagi dibangun di tanah warga masing-masing.
"Karena terbatas dari 37 yang kita rencanakan, selebihnya masih ringan dan dinilai aman. Tetapi ibu (Gubernur Khofifah) tetap memberikan sesuai komitmen, 50 jatah rumah itu nanti akan tetap ada di Trenggalek," pungkas Mas Ipin.