Pixel Codejatimnow.com

5 Tantangan Harus Dihadapi Indonesia dalam Bisnis Pengolahan Kopi

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Haryo Agus

jatimnow.com - Komoditas kopi menjadi salah satu produk penting dalam perputaran ekonomi masyarakat. Mulai dari petani, distributor, hingga pelaku usaha kedai kopi yang menjual langsung ke masyarakat.

Besarnya peluang kopi harus disikapi dengan kebijakan dan langkah yang tepat. Ini karena, menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filiani Hendarta, ada lima tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam hilirisasi komoditi olahan kopi.

"Pertama, aspek permodalan bagi petani pengolah kopi skala kecil. Kedua, kualitas biji kopi yang rendah. Ketiga, supply change kopi yang terlalu panjang. Keempat, pemasaran biji kopi yang terbatas. Kelima, kurangnya akses eksport bagi petani skala kecil," paparnya, Minggu (09/09/2023).

Filia juga mengungkapkan peluang Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia, setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia.

Selain di Sumatera, sentra kopi nasional didominasi Jawa dengan besaran produksi 99 ribu ton selama tahun 2022. Di pulau Jawa sendiri, komoditas kopi didominasi dari Provinsi Jawa Timur dengan total produksi 45 ribu ton diikuti Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Baca juga:
Harga Kebutuhan Pokok di Lamongan Tak Terkendali di Minggu Pertama Ramadan

"Jumlah produksi kopi di Jawa Timur sebesar 22% yang mampu memenuhi kebutuhan ekspor sebanyak 44%," ungkap Filia,

Filia mengatakan, karena itu, UMKM sektor kopi perlu dibantu agar bisa lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi produktif.

Sementara, dalam sambutan yang disampaikan melalui Sekda Kota Surabaya, Ikhsan, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan, bahwa Kota Surabaya sudah memiliki banyak UMKM dengan komoditas utama kopi.

Baca juga:
Awal Tahun 2024, Cabai Rawit di Lamongan Masih Rp75 Ribu per Kg

"Banyaknya terobosan dalam pengolahan dan pengemasan kopi, membuat kopi menjadi salah satu faktor penting terhadap perputaran ekonomi masyarakat," ucapnya.