Pixel Codejatimnow.com

Ratusan Hektare Tembakau di Tulungagung Gagal Panen

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Tanaman tembakau yang puso di Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Tanaman tembakau yang puso di Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ratusan hektare lahan pertanian tembakau di Tulungagung mengalami gagal panen (puso). Hal itu disebabkan akibat curah hujan tinggi yang terjadi pada bulan ini.

Tanaman tembakau yang mengalami puso ini rata-rata masih berusia 1,5 bulan. Hujan deras yang sering terjadi menyebabkan tanaman tersebut mati.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Tulungagung, Gatot Rahayu mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima terdapat 116 hektare lahan pertanian tembakau yang mengalami puso.

"Ratusan lahan pertanian tembakau yang puso itu berada di Kecamatan Pakel dan Boyolangu," tuturnya, Selasa (11/7/2023).

Tanaman tembakau ini tidak bertahan jika asupan air terlalu tinggi. Sehingga, tanaman tembakau akan rawan mati jika mendapatkan air banyak. Terlebih jika usia tanaman masih sangat muda.

"Apalagi jika usia tanaman tembakau masih muda sudah terkena air banyak, maka kecenderungan akan mati. Dan laporan yang kami terima tanaman tembakau yang puso berusia mulai dari mingguan hingga satu bulan," jelasnya.

Baca juga:
Disbun Jatim Fokus Kembangkan Inovasi Tingkatkan Produksi Komoditi Perkebunan di 2024

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Makmur Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Endri Cahyono menambahkan, di Desa Kendalbulur lahan tembakau puso hampir 100 persen. Mayoritas tanaman tembakau masih berusia 1,5 bulan, terkena hujan terus-menerus sehingga menyebabkan kematian.

"Solusinya petani harus tanam lagi, karena jika tembakau sudah membusuk, rata-rata sudah tidak bisa hidup lagi," paparnya.

Kerugian yang dialami para petani tembakau, mencapai Rp20 juta per hektare pada masa tanam. Sedangkan di Desa Kendalbulur terdapat 186 hektare lahan tembakau.

Baca juga:
Petani di Tulungagung Sepakat Tolak Pasal Pertembakauan RPP Kesehatan

"Meski mengalami puso, para petani tetap bertahan untuk melakukan tanam. Karena saat ini harga tembakau sedang tinggi," pungkasnya.