Pixel Code jatimnow.com

5 Desa Alami Kekeringan, Polres Tulungagung Kirim Ratusan Ribu Liter Air Bersih

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Bramanta Pamungkas
Polisi saat menyalurkan bantuan air bersih di Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com))
Polisi saat menyalurkan bantuan air bersih di Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com))

jatimnow.com - Polres Tulungagung mendistribusikan 100 ribu liter air bersih untuk masyarakat di lima desa yang ada di Kecamatan Tanggunggunung.

Memasuki musim kemarau, warga di Desa Tanggunggunung, Jenggungharho, Pakisrejo, Tenggarejo dan Kresikan mulai kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih. Bahkan mereka harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Wakapolres Tulungagung, Kompol Dodik Tri mengatakan, pengiriman air bersih untuk masyarakat ini merupakan program dari lulusan Akpol Batalyon Patria Tama tahun 1995. Mereka mengirim distribusi air bersih ke beberapa daerah.

Untuk Tulungagung, mereka mengirim 20 tangki air bersih di lima desa. Setiap tangki memiliki kapasitas 4000 liter.

"Secara umum Kabupaten Tulungagung tidak termasuk sebagai kabupaten yang kekurangan air, namun ada di beberapa daerah tertentu yang membutuhkan air karena jarak sumber dari pemukiman cukup jauh, dan kadang jumlahnya tidak memadai," ujarnya, Kamis (03/08/2023).

Kepala Desa Pakisrejo, Barno mengatakan ketersediaan air bersih saat ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan minum saja. Sedangkan untuk keperluan lain seperti memasak, mandi, mencuci hingga minum ternak mereka masih harus mencari lagi.

Baca juga:
Pasokan Air Sumber Umbulan ke Perumda Delta Tirta Sidoarjo Turun, Ini Akibatnya

Memasuki bulan Agustus ini warga mulai merasa kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih. Mereka bahkan harus membeli air bersih seharga Rp 250 ribu per tangki dengan kapasitan 4000 liter.

"Itu bisa digunakan hingga 2 minggu, tergantung jumlah keluarga juga," tuturnya.

Kesulitan air bersih ini menjadi permasalahan setiap tahun bagi warga desa. Intensitas hujan yang mulai menurun membuat debit air untuk kebutuhan warga mulai mengecil.

Baca juga:
Petani Terancam Gagal Panen, PU Bina Marga dan SDA Jember Minta Pembagian Air Merata

Selain itu, terdapat kerusakan di saluran pipa Hipam yang biasa mensuplai kebutuhan air bersih. Diperkirakan musim kemarau ini masih akan berlangsung hingga bulan November mendatang.

"Mulai bulan Agustus sudah mulai dirasakan dampaknya bagi warga, ketersedian air bersih mulai menipis," pungkasnya.