Pixel Codejatimnow.com

Pohon Tumbang di Trenggalek Tutup Akses Jalan Nasional

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Petugas BPBD Trenggalek mengevakuasi pohon tumbang yang tutup akses jalan nasional. (Foto: BPBD Trenggalek)
Petugas BPBD Trenggalek mengevakuasi pohon tumbang yang tutup akses jalan nasional. (Foto: BPBD Trenggalek)

jatimnow.com - Sebuah pohon asem di Desa Karangsoko, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek tumbang dan menutup akses jalan nasional.

Pohon tersebut roboh melintang sehingga akses jalan nasional Trenggalek-Tulungagung tertutup.

Kejadian ini sempat membuat kemacetan hingga sepanjang 150 meter. Petugas BPBD setempat melakukan evakuasi dengan memotong pohon tersebut. Saat ini akses jalan nasional sudah bisa dilewati kembali.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi mengatakan kejadian ini terjadi Sabtu (20/2/2024) dini hari tadi sekitar pukul 02.30 WIB. Petugas piket menerima laporan adanya pohon tumbang yang menutup akses jalan nasional.

Sebelumnya wilayah Trenggalek dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada siang hingga sore hari.

"Yang tumbang jenis pohon asem berduri, diameter 50 centimeter dan tinggi 12 meter," ujar Stefanus, Sabtu (20/1/2023).

Baca juga:
Ponorogo Diguyur Hujan Tiada Henti, Pohon Tumbang hingga Longsor

Petugas yang menerima laporan segera berangkat ke lokasi kejadian. Dibantu dengan warga sekitar mereka melakukan upaya evakuasi. Petugas menggunakan 3 buah gergaji mesin untuk memotong pohon tersebut sehingga memudahkan proses evakuasi.

Proses evakuasi ini membutuhkan wkatu selama 40 menit dan selesai pada pukul 03.15 WIB. Saat ini jalur tersebut sudah bisa dilewati kembali.

"Kita menggunakan 3 gergaji mesin untuk membantu evakuasi pohon tumbang ini," tuturnya.

Baca juga:
Dilanda Angin Kencang, BPBD Kota Malang Imbau Warga Waspada

Peristiwa pohon tumbang ini menyebabkan kemacetan di ruas jalan tersebut. Kemacetan memanjang hingga 150 meter. Kendaraan besar dan mengangkut muatan banyak terjebak kemacetan ini.

Sedangkan untuk kendaraan kecil mereka melewati jalur alternatif yang tersedia.

"Kurang lebih sekitar 150 meter antrian kendaraan mayoritas jenis kendaraan besar dan bermuatan, soalnya untuk mobil kecil mutar lewat sebelah lapangan Karangsoko," pungkasnya.