Pixel Code jatimnow.com

Melihat Budi Daya Melon Berbasis IoT di Kediri: Petani Ringan, Rasa Buah Lebih Manis

Editor : Yanuar D  
Agus saat menunjukkan melon hasil budi dayanya. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Agus saat menunjukkan melon hasil budi dayanya. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Seorang petani di Lingkungan Bence, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri Agus Hendro Winarko, sukses mengembangkan budi daya buah melon berbasis Internet of Things (IoT) dengan Drip Irrigation System. Selain meringankan, buah-buah yang dihasilkan pun jauh lebih manis.

Internet of Things (IoT) dengan sistem irigasi tetes ini memungkinkan semua perawatan harian dilakukan oleh mesin secara otomatis, utamanya dalam pemberian air beserta nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan media tanam.

Dengan teknologi yang sudah tervariable data tersebut, sistem akan bekerja sesuai dengan kebutuhan nutrisi masing-masing tanaman yang akan diairi. Dengan begitu, melon akan berbuah secara optimal, dan memiliki kualitas tinggi.

“Kita tidak harus kerja menyirami setiap hari, kita tinggal main di tandon itu kita nyalakan sudah jalan sendiri sampai selesai,” kata Agus, Senin (5/8/2024).

Ada tiga jenis buah melon yang dibudidayakan di lahan green house seluas 8×30 meter ini. Yakni milky, inthanon dan jirok.

Baca juga:
Green House Samirplapan, Pilot Project di Kecamatan Duduksampeyan Gresik

Agus menyebut, ada beberapa keunggulan yang dihasilkan menggunakan pembudidayaan buah melon dengan metode irigasi tetes. Selain rasa manis, melon hasil budi daya tersebut memiliki aroma yang wangi. Melon juga memiliki ketahanan konsumsi yang lebih lama hingga satu bulan.

“Rasanya yang jelas berbeda ya (dibanding cara tanam konvensional), lebih enak ini, lebih manis ini. Rasanya itu ada tiga, manis gurih bahkan aroma itu ada. Melon ini juga tahan lama bisa disimpan dua minggu sampai satu bulan,” jelasnya.

Sementara itu, hasil panen melon di green house petik buah melon di Lingkungan Bence ini cukup mendapat antusiasme dari masyarakat. Terbukti di hari perdana masa panen pada Minggu 4 Agustus 2024 kemarin, sampai hari ini banyak masyarakat dari luar daerah seperti Blitar hingga Surabaya datang ke lokasi ini.

Baca juga:
Mencicipi Melon Hidroponik Budidaya Petani Kediri, Lebih Manis dan Crunchy

“Saya sudah makan testernya muanis sekali, mungkin karena pemupukannya bagus, perawatannya, pelindungnya kemudian cahaya dapat jadi sempurna sekali,” aku pengunjung dari Surabaya Eli.

Di green house ini masyarakat bisa merasakan sensasi petik buah melon. Anda tidak akan dikenakan biaya masuk. Hanya wajib membeli voucher seharga Rp8 ribu, yang dapat ditukarkan untuk pembelian buah melon, rujak maupun jus yang dijual di lokasi green house. Sedangkan untuk buah melon utuh dijual dengan harga Rp25 ribu per kilogram.