Pixel Code jatimnow.com

149 Kader GP Ansor Ikut Seleksi Magang Jepang di STAI Diponegoro Tulungagung

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Bramanta Pamungkas
Peserta seleksi program magang Jepang saat mengikuti tes. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Peserta seleksi program magang Jepang saat mengikuti tes. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ratusan kader GP Ansor dari beberapa wilayah di Indonesia mengikuti seleksi program magang kerja di Jepang. Program ini merupakan bentuk kerja sama antara Kementerian Tenaga Kerja, dengan IM Japan.

Dalam seleksi ini, mereka akan dites kemampuan akademik dan fisiknya, sebagai salah satu standart kelulusan peserta program magang kerja. Seleksi diadakan di Kampus 2 STAI Diponegoro, Ngantru, Tulungagung.

Ketua panitia seleksi, Anas Saikhu menjelaskan sebanyak 149 kader Ansor mengikuti seleksi ini. Terdapat beberapa seleksi yang harus mereka ikuti.

Pertama adalah seleksi tes matematika, tes kesemaptaan tubuh, tes fisik dan wawancara. Nantinya setelah lolos tes tersebut mereka diberi waktu untuk belajar Bahasa Jepang dan mengikuti tes bahasa.

"Proses seleksi cukup panjang, bisa memakan waktu hingga 1 tahun sampai mereka berangkat ke Jepang," ujarnya, Rabu (9/10/2024).

Baca juga:
Bacabup Sidoarjo Serahkan 2 Mobil Bantuan Pemprov Jatim kepada PAC Ansor

Para kader ini akan dikontrak selama tiga tahun oleh pihak perusahaan di Jepang. Kontrak tersebut bisa diperpanjang selama dua tahun jika pihak perusahaan berkenan. Selama ini peserta magang asal Indonesia banyak diminati oleh perusahaan di Jepang. Mereka dikenal memiliki fisik yang tangguh untuk bekerja.

"Mereka akan ditempatkan di beberapa perusahaan yang membutuhkan," imbuhnya.

Sementara itu perwakilan dari IM Japan, Fujita menjelaskan kebutuhan pekerja di Jepang cukup tinggi. Pihaknya tidak pernah membatasi jumlah yang lolos dalam program magang ini.

Baca juga:
Mantan Ketua Ansor Surabaya Faridz Afif Dilantik Anggota DPRD, Suaranya Terbanyak di PKB

Salah satu sektor yang membutuhkan pekerja adalah bidang kontruksi. Sedangkan untuk perempuan biasanya bekerja sebagai perawat lansia.

"Mereka akan bekerja di beberapa sektor seperti industri dan bangunan," pungkasnya.