Pixel Codejatimnow.com

Solusi Urai Kemacetan, Perlintasan KA Wonokromo Diperlebar

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Peresmian perlintasan KA di Wonokromo
Peresmian perlintasan KA di Wonokromo

jatimnow.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini resmi membuka perlintasan kereta api yang sudah diperlebar dengan blok rel di ruas Mayangkara atau di depan Rumah Sakit Islam (RSI), Jalan Raya Wonokromo, Jumat (23/11/2018). Perlebaran ini bertujuan untuk memperlancar arus lalu lintas.

Pembukaan itu ditandai dengan bunyi sirine yang dilakukan oleh Wali Kota Risma didampingi dengan Kepala Daops 8 PT KAI Suryawan, Sekda dan para asisten.
 
Wali Kota Risma mengatakan, proyek pelebaran ini diharapkan dapat memperlancar arus lalu lintas di area menyempit atau yang biasa disebut bottleneck.

Risma mengaku berterimakasih kepada Kepala Daop 8 yang telah membantu Pemkot Surabaya, sehingga proyek itu bisa lebih cepat selesai.

"Alhamdulillah akhirnya selesai, terimakasih kepada Kepala Daop 8 yang baru, sehingga proses pembangunan ini berlangsung dengan cepat," kata Wali Kota Risma.

Namun begitu, Wali Kota Risma tetap berharap kepada warga untuk berhati-hati ketika melintas di kawasan itu. Sebab, di daerah itu ada dua jalur, yaitu dari timur dan dari selatan.

Sebenarnya, lanjut dia, dalam undang-undang tidak boleh ada jalan sebidang, tapi karena itu merupakan jalan nasional, maka harus dikerjakan.

"Makanya, kami nanti masih butuh U-turn ke arah Pasar Wonokromo," tegasnya.
 
Ia juga menjelaskan bahwa perlintasan yang baru diresmikan itu panjangnya 24 meter dengan konstruksi utama berupa rel R54 yang ditutup dengan plate sebagai pengikat blok rel. Hal ini membuat kendaraan yang melintas di rel tidak perlu mengurangi kecepatan.

Pekerjaan ini menelan biaya sebesar Rp 525.380.000 yang berdurasi selama tiga bulan. Namun ternyata, pekerjaannya lebih cepat hanya dalam kurun waktu 2 bulan.  

Dengan selesainya pengerjaan blok rel ini, perlintasan kereta api yang tadinya hanya selebar 9 meter kini menjadi 17 meter menyesuaikan ukuran Frontage Road sisi barat. Dengan begitu, maka jalan yang tadinya hanya 3 lajur menjadi 6 lajur, sehingga mampu mengurangi bottleneck Wonokromo.
 
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga menjelaskan bahwa tahun depan akan terus melanjutkan pembangunan Frontage Road sisi Barat di bagian Pasar Wonokromo. Dan hingga saat ini, hampir semua bangunan bekas Pasar Wonokromo sudah dibebaskan oleh Pemkot Surabaya.

"Hampir semua sudah kami bebaskan, ada lahan milik PT KAI juga beberapa persil, nanti kami diskusikan. Kemarin bongkar bangunannya manual karena permintaan warga. Tahun depan akan kami proses, bareng sama pembangunan Jembatan Joyoboyo. Ini masih dibuat amdalnya," pungkasnya.

Baca juga:
5.139 Penumpang Turun di Stasiun Malang pada H+5 Lebaran 2024