Pixel Codejatimnow.com

Ditemukan Sakit, Pengayuh Becak Kaya ini Juga Bercita-cita Jadi Lurah

Pak Asnan saat masih terkulai di atas becaknya.
Pak Asnan saat masih terkulai di atas becaknya.

jatimnow.com - Pak Asnan, seorang pengayuh becak yang ditemukan terkulai sakit di atas becaknya di Jl Teratai, Tambaksari, Surabaya, Rabu (21/3/2018), hingga kini masih belum jelas identitasnya.

Dari penelusuran jatimnow.com, ada yang menyatakan jika  Pak Nan, sapaan akrab Pak Asnan, adalah warga Kecamatan Mojoagung, Jombang.

Cerita dari pembecak lainnya bernama Sadari, yang biasa mangkal di Jalan Teratai mengatakan bahwa Pak Nan mempunyai keluarga di Mbagong, Dinayan, Surabaya.

"Saya dapat cerita dari Pak Nan kalau dia asli Mojoagung. Namun, keluarganya ada di daerah Mbagong, Dinayan," ujar Sadari

Sadari juga menuturkan bahwa Pak Nan sakit dari Hari Minggu. "Sambat (mengeluh) kalau kepalanya pusing," kata Sadari.

Baca juga: Pengayuh Becak Ini Sakit, Ditemukan Uang Rp 48 Juta di Bawah Jok

Sadari juga menambahkan bahwa Pak Asnan pernah mengayuh becak sampai daerah Kebraon.

Baca juga:
Pengayuh Becak Ditemukan Meninggal di Emperan Ruko

Kisah Pak Nan ini menjadi perhatian publik karena sebagai meski mengayuh becak, ia memiliki tabungan di bawah jok becaknya. Nilainya cukup fantastik, Rp 48. 970.000. Ia juga memiliki cita-cita sebagai lurah

"Dengar dari temennya atau dari mulut ke mulut bahwa pak Asnan pernah berkeinginan atau bercita cita menjadi lurah," pungkasnya.

Kasatgas Linmas Tambaksari Muhadi dan Wahyudi, seorang anggota karang taruna yang menemukan Pak Nan pada pukul 13.00 Wib, Rabu (21/3) lantas membawanya ke RSU dr Soetomo.

Ada yang menarik dari penemuan Pak Asnan tersebut. Diam-diam, Pak Asnan menabung uang di bawah jok becaknya. Camat Ridwan mengajak anak buahnya dan warga menyaksikan proses penghitungan uang tabungan milik Pak Asnan.

Baca juga:
Uang Warisan Pengayuh Becak Kaya ini Dikemanakan? Ini Jawaban Camat

"Saksinya banyak, kita hitung ternyata sebesar Rp 48.970.000. Luar biasa tekun dia," kata Ridwan.

Reporter: Arry Saputra

Editor: Erwin Yohanes