penganiayaan

Pelaku kekerasan kepada anak kandung hingga tewas di Surabaya, disebut-sebut sebagai penyuka sejenis atau lesbian yang diungkap tetanga kos tersangka.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis mengaku telah menjenguk bocah SD korban perundungan kakak kelasnya di sebuah rumah sakit di Gondanglegi

Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menyebut pelaku kekerasan kepada anak kandung hingga tewas disebabkan masalah ekonomi dan psikologi

Polres Malang telah memeriksa 12 saksi atas korban kekerasan yang dialami bocah SD asal Kepanjen, Kabupaten Malang

Surabaya sebagai Kota Layak Anak tercoreng lantaran masih ada KDRT yang menyebabkan korban masih anak-anak hingga tewas.

Selain ibu kandung korban, Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya juga menangkap wanita muda yang ikut melakukan penganiayaan.

Menindaklanjuti kasus tersebut, Unit PPA Satreskrim Polres Malang memeriksa 7 siswa SD yang merupakan kakak kelas korban.

Sebuah video yang berisi seorang bocah sekolah dasar (SD) dalam kondisi koma, diduga dianiaya kakak kelasnya, viral di media sosial.