penggelapan

Mobil yang dipinjam Candra itu adalah mobil Honda Jazz bernopol AD 9378 GM milik Nur Muklis (44) warga Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi.

Joko memanipulasi gambar menggunakan dua aplikasi untuk mengedit gambar Logo Konjen AS. Setelah berhasil, ia menyebar lowongan pekerjaan palsu di Konjen AS.

Tersangka menggunakan nota angsuran fiktif atas beberapa biskuit yang seolah-olah telah didistribusikannya. Padahal, biskuit-biskuit itu tidak pernah dikirim.

Polisi menyita 28 jeriken ukuran 20, 25 dan 30 liter serta 15 galon yang berisi BBM bersubsidi dengan total barang bukti premium bersubsidi 1.302 liter.

DG meminta uang kepada korban dengan alasan untuk membeli Burung Gagak senilai Rp 50 juta dan minyak khusus seharga Rp 80 juta sebagai alat ritual.

"Kami pastikan tersangka tidak bisa melakukan (penggandaan uang) itu. Dia mengaku sebagai kiai hanya untuk meyakinkan korban," jelas AKBP Leonard Sinambela.

Tersangka melakukan penggelapan dengan cara menambah jumlah pesanan besi yang dipesan, sehingga pemilik barang merugi.

"Saya sakit hati setelah dimaki-maki oleh bos karena pulang lebih awal. Padahal saat itu saya baru menyetor uang ke bank," aku Rinaldo.