penipuan

Polisi gadungan itu ditangkap saat berada di tempat kosnya di Sidoarjo oleh Tim Satreskrim Polres Mojokerto Kota.

"Katanya dibuat untuk kebutuhan di rumah. Yang bersangkutan ini anaknya ada 7, dan masih ada yang kecil. Tapi yang dua sudah nikah," katanya.

Pelaku mengenal wanita tersebut dari media sosial, hingga menjalin kedekatan.

Kasi Intelijen Kejari Tulungagung, Agung Tri Radityo menyebut, terdakwa terbukti melakukan penipuan penyewaan alat kesehatan (alkes).

Para pelaku berkedok mengirimkan undangan pernikahan berupa file yang akan mengarahkan penerima pesan untuk memasang file tersebut sehingga dapat mencuri data.

Para pelaku mengakui perbuatannya dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak lagi melakukan aksi tipu-tipu dengan mengatasnamakan pondok pesantren.

Kasus penipuan oleh santri gadungan asal Demak di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri berakhir damai.

"Pelaku meminta imbalan uang sebesar 8,5 juta rupiah. Selanjutnya pada tanggal 28 Desember korban mentransfer uang sebesar 3 juta rupiah pada pelaku," katanya.