Pixel Code jatimnow.com

Kades Kaget Ada Doa Cepat Meninggal Bagi Pembuang Sampah di Sungai

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Arry Saputra
Kepala Desa Ental Sewu, Sukriwanto
Kepala Desa Ental Sewu, Sukriwanto

jatimnow.com - Rambu peringatan bertuliskan'Yg Buang Sampah di Kali Semoga Cepet Mati' dan terpasang di jembatan Desa Ental Sewu, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, tidak diketahui oleh pejabat pemerintah desa setempat.

Papan itu dibuat sederhana, berwarna putih dan tulisannya menggunakan cat warna hijau dipasang sebagai bentuk kekesalan warga atas banyaknya sampah di sungai.

Kepala Desa (Kades) Ental Sewu, Sukriwanto mengaku jika dirinya baru mengetahui tentang papan peringatan yang cukup sadis itu.

"Saya tahu tulisannya ya baru ini tadi mas," ujar Sukriwanto saat ditemui jatimnow.com di kantor Kelurahan Desa Ental Sewu, Buduran, Sidoarjo, Kamis (4/4/2019).

Baca juga: 

Menurutnya, papan peringatan yang dilakukan oleh warganya tersebut merupakan imbauan kepada warga untuk tidak membuang sampah sembarangan.

"Kalau tanggapan saya itu sebagai imbauan kepada masyarakat Ental Sewu atau masyarakat semuanya jangan sampai buang sampah sembarangan terutama di sungai. Bukan ditempat yang lain boleh, bukan. Kebetulan aja di tempat itu ada sungai. Jadi buang sampah pada tempatnya demi menjaga kebersihan bagi kesehatan masyarakat," ujarnya.

Sukriwanto menyebut jika tulisan itu, apapun alasannya hanya diketahui oleh yang menulis. Ia pun juga belum memahami apakah dilarang atau tidak.

Baca juga:
Catat! Ini Sanksi Bagi Pendaki yang Membuang Sampah di Gunung Welirang-Arjuno

"Kalau soal tulisan itu ya orang yang nulis yang tahu. Perkara boleh atau endak itu kan ada tentunya larangan atau petunjuk. Apakah dilarang atau enggak ini saya belum paham. Itu yang tahu yang nulis. Ya perkara nggak apa-apa atau enggaknya itu kan nafsi nafsi ya," imbuhnya.

Ia juga mengatakan bahwa tujuan masyarakat menuliskan itu adalah untuk mengingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Menurutnya perkataan sadis itu ditulis karena kekesalan warga.

"Ya bisa jadi warga kesal. Tapi maksud kami dari masyarakat itu mengingatkan, saling mengingatkan supaya membuang sampah itu ditempatnya," katanya.

Ia membenarkan jika ada tukang yang rutin untuk mengambil sampah. Namun tak menutup kemungkinan jika sampah-sampah yang ada di sungai tersebut adalah ulah-ulah warga lainnya yang melintas karena jalan itu merupakan jalanan umum.

Baca juga:
Selain Didoakan Dicabut Nyawanya, Ini Hukuman Bagi Pembuang Sampah

"Karena di desa kami sudah ada petugas ngambilin sampah. Tapi yang lewat di desa kami kan bukan hanya masyarakat desa kami tapi masyarakat mana mana," tandasnya.