jatimnow.com - Pertandingan Final Piala Presiden 2019, Persebaya Vs Arema Malang yang telah dimulai pukul 15.30 Wib diwarnai dengan aksi pelemparan oleh suporter tanpa tiket.
Para suporter ini menyerang aparat dengan melempari sandal, kayu hingga batu sebagai bentuk perlawanan. Namun, dengan sigap para petugas dari Brimob, Satpol PP dan TNI segera menghalau ulah suporter untuk menghentikan lemparan tersebut.
Batu yang dilempari itu sempat mengenai beberapa suporter lainnya yang masih berada di sekitaran jalan masuk dan keluar dari stadion. Beberapa suporter juga ada yang terkena gas air mata hingga di bopong kawan-kawannya untuk diselamatkan.
Meski telah di halau mundur oleh petugas, para suporter ini tetap memaksa untuk maju supaya bisa masuk dan menyaksikan pertandingan. Polisi yang bersiaga menembakkan beberapa tembakan gas air mata untuk menghalau mundur suporter.
Akhirnya polisi menerjukan mobil water cannon untuk memaksa mereka mundur dengan bantuan dari personel Brimob. Beberapa menit kemudian akhirnya mereka berhasil di usir menjauh dari sekitaran lokasi.
Baca juga:
Arema FC Juara Piala Presiden 2019
Ambulans yang tersedia segera melakukan penjemputan terhadap korban yang terkena lemparan batu dan gas air mata.
Salah satu suporter yang hendak keluar mengaku terkena lemparan batu. Dahinya terkena lemparan batu hingga luka sobek.
"Saya tadi mau keluar mas, lewat sebelah kanan tiba-tiba ada yang banyak ngelempar batu terus kena ke kepala saya berdarah," kata penonton yang tidak mau disebut namanya.
Baca juga:
Babak Pertama, Persebaya Tertinggal 1-0 dari Arema FC
URL : https://jatimnow.com/baca-14532-laga-persebaya-vs-arema-di-luar-stadion-gbt-ricuh