jatimnow.com - Setelah melakukan penyelidikan dan mengambil sampel limbah diduga bahan berbahaya dan beracun (B3), polisi akhirnya menemukan asal limbah yang dibuang di areal persawahan Dusun Kedung Bulus, Desa Watesprojo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto tersebut.
Pembuangan limbah itu diusut polisi lantaran membuat kaki Nizam Dwi Pramana (8), warga dusun setempat mengalami luka bakar.
"Abu itu limbah Pabrik Gula (PG) Gempolkrep, bukan limbah B3," kata Kapolsek Kemlagi, Eddie Purwo Santoso, Sabtu (20/7/2019).
Menurut Eddie, limbah abu itu dibeli oleh Abdul Hadi, seorang Kelompok Tani (Poktan) Dusun Kedungbulus pada Oktober tahun 2017 dari Tarbin, Kelompok Tani dan pegawai PG Gempolkerep dengan harga Rp 600 ribu setiap truknya.
Baca juga:
- Seorang Anak di Mojokerto Luka Bakar Terkena Limbah Diduga B3
- Polisi Ambil Sampel Limbah Diduga B3 yang Lukai Anak di Mojokerto
Eddie menambahkan, abu tersebut digunakan Abdul Hadi sebagai campuran bahan pertanian untuk pembibitan benih padi dan sudah dipakainya sebanyak empat kali pembibitan.
Baca juga:
Pemuda di Sidoarjo Ciptakan Miniatur Kapal, Terinpirasi dari Sampah TPA Jabon
"Abu itu dipakai untuk pembibitan padi. Setelah diaduk lalu dimasukkan ke boks, kemudian dibuat penyemaian padi," jelasnya.
Meski sudah diketahui siapa yang mendatangkan limbah tersebut, tapi kasus itu masih terus didalami Polsek Kemlagi untuk mencari penyebab korban mengalami luka bakar di bagian tangan dan kakinya.
Polsek Kemlagi juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk biaya pengobatan korban di RSUD RA Basoeni, Gedeg, Kabupaten Mojokerto.
Baca juga:
Warga Tulungagung Tolak Pembangunan Cold Storage, Khawatir Bau Limbah
"Kami sudah koordinasi dengan perangkat Desa Watesprojo. Desa akan memberikan santunan dan akan mengganti biaya pengobatan korban," tutur Eddie.
Korban masih dirawat di Ruang Lavender, RSUD Basoeni, setelah di operasi untuk membersihkan otot yang mati karena luka bakar mencapai grade 3.
URL : https://jatimnow.com/baca-18152-asal-limbah-yang-lukai-anak-di-mojokerto-terungkap