Pixel Codejatimnow.com

Puluhan Karung Berisi Limbah Diduga B3 Dibuang di Tulungagung

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Limbah diduga B3 yang resahkan warga Desa Pucangan, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung
Limbah diduga B3 yang resahkan warga Desa Pucangan, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung

jatimnow.com - Warga Desa Pucangan, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung diresahkan tumpukan limbah yang diduga mengandung bahan beracun berbahaya (B3). Limbah yang dikemas dalam sak plastik itu dibuang di pinggir jalan utama menuju Bendungan Wonorejo.

Wasis, salah seorang warga mengaku, limbah tersebut mengeluarkan bau menyengat terutama saat hujan turun. Warga dan pengguna jalan yang melintas harus menutup hidungnya saat sampai di lokasi.

Ia menyebut, puluhan karung plastik berisi limbah diduga B3 itu sudah berada di pinggir jalan tersebut sejak 7 bulan lalu. Belum diketahui siapa yang membuang limbah tersebut. Namun biasanya, truk yang tidak kuat menanjak akan menurunkan muatannya di tepi jalan itu dan akan kembali diambil beberapa hari kemudian.

"Ini sudah lama tidak ada yang mengambilnya. Kami tidak tahu punya siapa limbah ini," ungkap Wasis, Minggu (8/12/2019).

Baca juga:
Seekor Buaya yang Dilepasliarkan Kembali Terlihat di Sungai Mojokerto

Awalnya warga tidak menghiraukan keberadaan limbah tersebut. Namun saat hujan deras terjadi, limbah itu mengeluarkan bau menyengat menyerupai belerang dan amoniak. Sejumlah karung sak juga sudah rusak sehingga menyebabkan isinya keluar. Limbah itu berwarna abu-abu dan berbentuk pasir serta batu.

"Baunya sangat menyengat dan mengganggu pengguna jalan hingga radius 10 meter," tuturnya.

Baca juga:
Tim Gakkum Ambil Sampel Limbah Diduga B3 yang Dibuang di Tulungagung

Sementara itu, Kapolsek Kauman AKP Puji Hartanto menjelaskan, pihaknya telah mengambil sampel limbah tersebut untuk segera dicek kandungannya. Selanjutnya mereka akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut.

"Kita sudah amankan sampel sebanyak tiga karung dan saat ini masih berkordinasi dengan instansi terkait," tambah Puji.