jatimnow.com - Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono tidak mau menanggapi polemik dana pembangunan kantor partainya. Meski nama dia disebut-sebut menerima aliran dana sebesar Rp 1,5 miliar.
"Saya tidak mau komentar. Itu masalah internal kami," kata Adi Sutarwijono kepada jatimnow secara tertulis, Sabtu (22/2/2020).
Sebelumnya, Saleh Mukadar Ketua DPC PDIP Surabaya di era Wali Kota Bambang DH mempertanyakan dana pembangunan kantor DPC yang tidak pernah terwujud.
Baca juga:
- Dana Pembangunan Kantor PDIP Surabaya Dipertanyakan
- Soal Isu Dana Pembangunan Rp 10 Miliar, Whisnu Sayangkan Saleh Mukadar
- Soal Isu Dana Pembangunan Kantor, ini Jawaban Ketua PDIP Surabaya
- Isu Dana Pembangunan Kantor PDIP Surabaya Makin Panas
- Diserang Soal Dana Pembangunan Kantor, Keluarga Whisnu Bicara
- Klarifikasi Keluarga Whisnu Sakti Dimentahkan
Whisnu Sakti Buana mantan Ketua DPC PDIP Surabaya yang sekarang menjabat Wakil Wali Kota Surabaya menegaskan bahwa, persoalan tersebut sudah terklarifikasi secara internal di partai pada tingkat Dewan Pimpinan Pusat-DPP PDI Perjuangan dan dinyatakan clear saat Bambang DH menjabat sebagai Ketua DPP PDIP.
Jagad Hariseno kakak kandung Whisnu Sakti Buana juga ikut berkomentar mengenai uang hasil penjualan lahan di Pandegiling yang rencananya akan dijadikan kantor DPC PDIP Surabaya.
Baca juga:
Tak Cukup PDIP, Eri-Armuji Juga Daftar Parpol Lain untuk Pilwali Surabaya
Keluarganya tidak pernah menerima uang tersebut, karena uang berupa cek itu diserahkan kembali untuk kepentingan Bambang DH yang maju sebagai calon gubernur di Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2013.
Kakak kandung Whisnu kepada media ini menegaskan, keluarga dan ahli waris Pak Tjip ini tidak menikmati uang hasil dari penjualan lahan di Pandegiling yang sedianya dibangun untuk kantor partai tersebut.
Sebab uang Rp 3 miliar diminta untuk pencalonan pasangan calon Gubernur Jatim Bambang DH-Said Abdullah Tahun 2013.
Baca juga:
Eri-Armuji Resmi Mendaftar Bacawali-Bacawawali Surabaya dari PDIP
"Dan uang Rp 3 miliar itu dipakai Pak Bambang DH untuk kampanyenya di Pilgub. Ya kita berikan. Waktu itu, Rp 1,5 miliar dipakai kampanye di media yang ditangani oleh mas Adi Sutarwijono yang sekarang sebagai ketua DPC. Bisa dikonfirmasi untuk detailnya," bebernya.
Menurut Jagad Hariseno, sisa Rp 1,5 miliar digunakan untuk dana saksi pilgub di Kota Surabaya sebesar Rp 800 juta dan Rp 700 juta dipakai Bambang DH kampanye di Surabaya sebanyak dua kali.
URL : https://jatimnow.com/baca-24170-disebut-terima-dana-pembangunan-kantor-politisi-pdip-ini-diam